Network
InfoTemanggung.com - Cerita rakyat ini berasal dari daerah Tanjung Lesung di Banten. Pada zaman dulu hiduplah pengembara yang bernama Raden Budog berasal dari Pantai Selatan. Bersama kuda dan anjing kesayangannya ia pergi kemanapun ia mau.
Saat sedang tidur siang Raden Budog memimpikan seorang wanita cantik nan jelita. Ia tidak bisa berhenti memikirkannya dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi mencari wanita tersebut.
Dengan membawa golok dan batu asah untuk berjaga-jaga dalam perjalanannya. Ia pun pergi menaiki kuda dan membawa serta anjingnya sebagai penunjuk arah. Awal mula perjalanan sulit dalam cerita rakyat ini pun dimulai.
Baca Juga: Cerita Rakyat: I Laurang si Manusia Udang, Cerita Legendaris dari Sulawesi Selatan
Setelah perjalanan berhari-hari Raden Budog masih belum menemukan wanita itu. Kuda dan anjingnya pun sudah sangat kelelahan, tapi raden Budog masih memaksakannya. Hingga suatu ketika si kuda sudah tidak kuat.
Kudanya pun terguling saat mendaki sebuah lereng, Raden Budog pun ikut terjatuh dan mengalami luka-luka. Pelana kudanya pun sobek dan tidak bisa dipakai lagi, sehingga Raden Budog melanjutkan perjalanan dengan menuntun kudanya.
Mereka beberapa kali beristirahat untuk memulihkan tenaga. Raden Budog pun juga sempat berhenti di Pantai Cawar untuk membersihkan badan. Saat sudah selesai mandi, ia berniat untuk melanjutkan perjalanan.
Baca Juga: Cerita Rakyat: Legenda Asal Mula Baturaden Jawa Tengah
Akan tetapi, kuda dan anjingnya tidak mau bergerak sama sekali. Hingga akhirnya Raden Budog pun melanjutkan perjalanannya sendirian dengan berjalan kaki. Ia meneruskan perjalanannya menuju Legon Waru.
