InfoTemanggung.com - Cerita fiksi ini membagikan cara bahagia yang dilakukan oleh seorang nenek bernama Lim. Ia sudah berumur 78 tahun dan memiliki 12 anak beserta 30 cucu.
Pada usia nya yang sudah cukup renta, ia masih segesit ibu-ibu muda. Masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah dan pergi kesana-kemari sesukanya. Ia juga dikenal sebagai nenek periang yang selalu membawa kegembiraan.
Wajahnya selalu penuh senyuman dan banyak memancarkan aura yang positif sehingga, orang-orang disekitarnya ikut berbahagia. Sikap nenek Lim yang seperti itu menjadi pertanyaan, apakah nenek Lim tidak pernah sedih dan marah?
Baca Juga: Cerita Fiksi Anak: George dan Kerajaan Mimpi
Bahkan, saat musibah menimpanya ia selalu menerimanya dengan ikhlas. Hingga terjadi kejadian yang menyedihkan, yaitu kehilangan suami dan dua orang anaknya sekaligus. Si Nenek hanya bersedih sebentar dan tersenyum kembali.
Suatu hari nenek Lim pergi ke pasar dan membeli guci kecil dengan penutupnya. Karena guci yang ia miliki sebelumnya dipecahkan oleh kucing peliharaannya. Nenek Lim membelinya bukan karena menyukai guci.
Namun, karena ia membutuhkan guci untuk diletakkan di dalam kamarnya. Suatu ketika salah satu cucunya penasaran dan bertanya kepada sang nenek untuk apa guci tersebut?
Baca Juga: Cerita Fiksi Anak: Kisah Putri dan Kacang Polong
Nenek Lim pun menjawab, bahwa guci itu menjadi kunci kebahagiaanku. Jika sedang bersedih atau marah, nenek selalu menumpahkannya dengan berteriak di dalam guci itu.