Cerita Fiksi: Theo Sang Pangeran Keledai yang Ajarkan Tentang Kesabaran

9 Juni 2022, 15:57 WIB
cerita fiksi tentang pangeran /mohamed Hassan/

InfoTemanggung.com - Pada zaman dahulu dikisahkan dalam sebuah cerita fiksi, terdapat seorang Raja yang memiliki putra seekor keledai yang diberi nama theo.

Pangeran Theo mendapatkan kutukan sebab perbuatan Raja di masa lalu yang membunuh seekor keledai tak bersalah hanya untuk bersenang-senang.

"Yang terjadi pada putramu adalah hasil dari perbuatanmu di masa lalu. Putramu akan berwujud keledai di siang hari dan menjadi manusia di malam hari. Namun kutukan ini dapat hilang suatu saat nanti," kata seorang peri.

Baca Juga: Cerita Fiksi: Si Jack dan Pohon Kacang Raksasa yang Sangat Penuh Teladan

Setelah mendengar perkataan peri tersebut Raja tak lagi bersedih karena wujud putranya. Hari berganti, dikisahkan dalam cerita fiksi ini Pangeran Theo tumbuh dewasa. 

Meskipun dalam bentuk keledai, Pangeran Theo pandai bermain gitar, ia juga cerdik dan sangat pemberani. Hari-hari Pangeran Theo sebagai seekor keledai membuatnya merasa jenuh dan ia tak bahagia. 

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari istana dan mengembara seorang diri. Sambil membawa gitar di punggungnya, Pangeran Theo terus berjalan hingga ia Sampai di depan sebuah istana.

Baca Juga: Cerita Fiksi: Jangan Mencontek Bila Tidak Ingin Menanggung Malu

Pangeran Theo meminta kepada penjaga gerbang untuk membukakan pintu. Ia juga mengatakan bahwa dirinya seorang pangeran. 

“Apa di istanamu tidak ada kaca? Kau itu hanya seekor keledai!” Ujar penjaga gerbang tersebut. 

“Aku tidak berbohong. Aku adalah keledai kerajaan,” ucap Pangeran Theo. Setelah itu ia memainkan gitar yang dibawanya. 

Melihat keledai yang bisa bermain gitar, penjaga gerbang tersebut lantas memberitahu Raja. 

“Bawa dia kemari, aku ingin menemuinya,” perintah sang Raja. 

Baca Juga: Cerita Fiksi: Mama, Ayo Bangun! Kisah Dua Beruang Kecil yang Membangunkan Ibunya

Pangeran Theo dalam bentuk keledai akhirnya diperbolehkan masuk ke dalam istana. Ia bahkan dijamu dengan baik seperti tamu terhormat. 

Meskipun seekor keledai kecerdikan Pangeran Theo membuat orang-orang istana kagum kepadanya. Hal itu pula yang membuat Raja meminta Pangeran Theo agar tinggal di istananya. 

Berhari-hari Pangeran Theo berada di istana asing tersebut. Ia mulai menyukai hidupnya yang sekarang dan juga menyukai Putri Raja.

Dalam cerita fiksi ini diceritakan bahwa Pangeran Theo jatuh cinta dengan Putri Raja yang selalu dilihatnya selama tinggal di istana tersebut.

Baca Juga: Cerita Fiksi Anak: Kisah Putri dan Kacang Polong

Karena tak kuasa menahan rasa sukanya kepada sang Putri akhirnya Pangeran Theo menyampaikan perasaannya kepada Raja dan mengatakan bahwa ia ingin menikahi Putrinya. 

Raja yang mendengar itu terkejut. Selama ini sang Putri selalu menolak untuk dinikahkan, namun setelah mendengar permintaan Pangeran Theo, Raja justru berencana menikahkan keduanya. Raja ingin agar Putrinya merasa menyesal telah menolak semua perjodohannya.

Akhirnya keduanya menikah. Putri yang dinikahkan dengan keledai merasa sangat sedih dan terus menangis.

“Oh, Putri yang cantik janganlah menangis. Tunggu sebentar lagi dan kau akan melihat wujud asliku,” ucap Pangeran Theo.

Baca Juga: Cerita Fiksi Anak: George dan Kerajaan Mimpi

Benar saja, setelah malam tiba dalam cerita fiksi ini Pangeran Theo berubah menjadi manusia yang tampan. Melihat hal itu Putri berhenti menangisi pernikahannya. 

Hari-hari berlalu dan pasangan suami istri ini hidup bahagia. Hingga pada suatu malam Raja mengintip dari balik pintu kamar untuk melihat apa yang dilakukan Putri dan menantunya yang seekor keledai. 

Betapa terkejutnya Raja saat mengetahui keledai yang dinikahkannya berubah menjadi seorang manusia yang tampan. Melihat hal itu Raja merasa pusing dan kembali ke kamar. Tiba-tiba datang peri dan memberinya sebuah ramuan rahasia.

Baca Juga: Cerita Lucu: Beli Kulkas, Lasmini Vs Kurir Paket

“Teteskan ramuan ini pada kulit keledai Pangeran Theo dan kutukannya akan hilang selamanya,” ucap peri tersebut. Akhirnya Raja kembali lagi ke kamar dan melakukan apa yang diperintahkan oleh peri tadi. 

Benar saja, keesokan harinya Pangeran Theo tak berubah menjadi keledai. Kesabaran dan keberanian Pangeran Theo selama ini ternyata membuat kutukan itu dapat dihilangkan. 

Akhirnya pada cerita fiksi ini, Pangeran Theo berubah menjadi manusia seutuhnya dan menjadi seorang Raja yang bijaksana. Ia juga hidup dengan bahagia bersama sang Putri.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler