Cerita Dongeng: Malin Kundang si Anak Durhaka

5 Juni 2022, 19:05 WIB
Cerita Dongeng Malin Kundang si Anak Durhaka /Tangkap layar youtube dongeng kita

InfoTemanggung.com – Cerita dongeng Malin Kundang berawal dari kisah sebuah keluarga yang miskin sehingga sang Ayah terpaksa meninggalkan keluarganya untuk mencari nafkah di negeri seberang.

Mereka mengharapkan agar si Ayah bisa mendapatkan rejeki besar untuk memperbaiki kehidupan mereka. Sayangnya setelah lama ditunggu, si Ayah tidak pernah pulang lagi sehingga keadaan mereka tidak membaik.

Anak tunggal keluarga ini bernama Malin Kundang, lama-lama juga ingin merantau agar tidak terus menerus hidup dalam kesulitan.

Dia mulai belajar mengenai pelayaran dari teman-teman yang lebih berpengalaman di kapal hingga pandai.

Baca Juga: Cerita Dongeng: Asal Terbentuknya Danau Toba Sumatera Utara

Setelah itu dia pamit pada ibunya agar dia bisa merantau untuk mencari rejeki di negeri seberang, dengan harapan bisa memperbaiki keadaan mereka saat itu. Malin ikut dengan kapal dagang untuk berlayar.

Suatu hari, kapal yang dinaikinya terkena serangan bajak laut yang mengakibatkan semua barangnya dirampas. Beruntung Malin bersembunyi di ruangan kecil hingga tetap selamat.

Tidak lama kemudian dia terdampar di sebuah desa tepi laut. Orang setempat membantunya sehingga Malin bisa berusaha di tempat itu hingga sukses dan memiliki banyak kapal dagang.

Kemudian dia jatuh cinta pada seorang gadis dan ingin menjadikannya sebagai istri. Setelah menikah ia mengajak istrinya berlayar dengan kapalnya yang besar dan mewah hingga sampai ke pulau asal tempat tinggalnya dulu bersama ibunya.

Baca Juga: Cerita Dongeng Sebelum Tidur: Raksasa Penjaga Gunung Merapi

Si Ibu yang setiap hari menantikan anaknya kembali tentu merasa senang saat melihat kapal besar yang berlabuh di dermaga ternyata milik Malin. Dia segera pergi ke dermaga untuk menyambut anaknya.

Sayangnya Malin merasa malu mengakuinya sebagai Ibu karena penampilannya yang sangat sederhana, jauh berbeda dengan keadaan diri dan istrinya. Sehingga Malin berpura-pura tidak mengenal ibunya dan mengatakan bahwa ibu itu cuma pengemis.

Si ibu yang merasa sakit hati dan kecewa lalu berdoa pada Tuhan dan meminta, bahwa jika memang Malin adalah anaknya, agar dikutuk menjadi sebuah batu.

Saat itulah angin bertiup sangat kencang seperti badai dan menghancurkan kapal yang dimiliki oleh Malin. Dan perlahan-lahan Malin kemudian berubah menjadi batu.

Cerita dongeng Malin Kundang mengajarkan pada kita bahwa bagaimanapun keadaan orang tua kita dan kesuksesan seorang anak, peran orang tua tetaplah penting dan harus dihargai.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Gramedia

Tags

Terkini

Terpopuler