Denica Riadini-Flesch, Kepedulian dan Perhatiannya Mengobati Nusantara

23 Desember 2022, 19:01 WIB
Denica Riadini-Flesch, Kepedulian dan Perhatiannya Mengobati Nusantara /Instagram @denicaflesch/

INFOTEMANGGUNG.COM - Bumi Nusantara tidak baik-baik saja. Citarum ialah sungai paling kotor di dunia. Industri tekstil-lah penyebab utamanya. Denica Riadini-Flesch peduli dan memperhatikan hal ini. Usahanya mengobati Indonesia layak diapresiasi.

Ia mendefinisikan dirinya sebagai kutu buku yang peduli. Denica mendirikan industri fashion berlabel Sukkhacitta yang ramah lingkungan. Tentu saja perjalanannya tidak mudah.

Lewat halaman Instagramnya dia mengutarakan satu hal, bahwa dunia terobsesi dengan hasil, yaitu apa yang dimiliki seseorang, siapa yang mereka kenal, apa yang telah mereka capai, singkatnya, seberapa sukses mereka.

Itu sangat bisa mengecilkan hati. Denica tahu alasannya, jika kita mencari hasil instan, akan sangat sakit saat kita mengalami kesulitan dan kekecewaan.

Sobatku, proses ialah bagian penting dari perjalanan untuk membikin dunia ini berbeda dan bermakna.

Baca Juga: Cerita Inspiratif: Oprah Winfrey Mengubah Latar Belakang Kelam Jadi Kesuksesan

Denica mengaku dalam perjalanannya memulai dan mengembangkan SukkhaCitta, rasa takut selalu mendampingnya. Musik keras ialah upayanya menghilangkan suara hati yang kejam yang mengatakan bahwa dia tidak tahu apa yang sedang dia lakukan.

Denica mempedulikan sungai Citarum tercemar, bahwa Indonesia mengimpor kapas sebagai bahan baku industri, bahwa para buruh tekstil dibayar di bawah UMR.

Denica mempelajari ilmu ekonomi. Ia paham semuanya harus dibikin homogen dan lebih murah. Tapi banyak biaya tersembunyi di balik harga tekstil yang lebih murah. Tercemarnya Sungai Citarum ialah salah satunya. Itu karena manusia ingin memakai fashion yang lebih berwarna.

Kepedulian seperti ini yang kita butuhkan. Sekarang ini banyak generasi masa bodoh dan tidak peduli, walau asap kendaraan mematikan sudah diprotes tetangga. Banyak yang boros memakai listrik dan gas, sembari berusaha tetap memakai gas 3 kg jatah orang miskin.

Kita membutuhkan banyak kepedulian dan perhatian dari semua generasi. Beberapa tidak peduli, beberapa lagi peduli namun tidak bisa berbuat apa-apa. Kita butuh banyak Denica yang peduli dan mau bertindak.

Denica melawan perasaan betapa dirinya tidak berharga saat ia belum berhasil. Ia selalu berkomitmen pada tindakan keberanian kecil.

Baca Juga: Cerita Inspiratif: Kegagalan Berulang Kali Abraham Lincoln yang Wujudkan Dirinya Jadi Presiden

Dipelajarinya terus bagaimana pohon kapas bisa tumbuh di Indonesia sambil memperbaiki lingkungan. Sampai ia menemukan bahwa sistem menanam tumpang sari adalah jawabannya.

Denica melawan kritikan dirinya sendiri dan orang lain bahwa ia terlalu idealis. Dengan perusahaan sosialnya pengrajin di desa-desa Indonesia dihubungkan dengan pasar global modern, mengentaskan kemiskinan.

Fashion yang merusak lingkungan akhirnya etis sekaligus berkelanjutan secara bersamaan. Sukkhacitta kini punya program daur ulang nol limbah. Ini menyentil dunia yang mengukur semua, tetapi tidak menghargai nilai udara yang dihirup.

Baca Juga: Cerita Inspiratif: Walt Disney Tetap Melangkah Maju Walau Sering Sial

Bila Sobat membaca ini dan merasa segalanya lebih sulit, jangan berhenti. Denica adalah raw model kita. Ia berhasil, kita pun mesti sabar dan bertahan. ***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Instagram @denicaflesch

Tags

Terkini

Terpopuler