Network
INFOTEMANGGUNG.COM – Usai diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut, festival Lembutan Bansari selesai. Penutupan acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, 30 Oktober 2022 malam. Bertempat di lapangan Siti Aji, Desa Bansari, Kecamatan Bansari.
Pada penutupan festival ini, Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo hadir. Wabup melaksanakan prosesi Jamasan Cacak yang diikuti pula oleh 13 kepala desa di Kecamatan Bansari.
Di dalam sambutannya, Heri Ibnu Wibowo menyampaikan rasa syukur atas penyelenggaraan festival Lembutan Bansari ke-3 ini.
“Semoga Allah SWT memberikan perlindungan dan petunjuk kepada kita semua, sehingga kegiatan ini diberikan kelancaran dan dapat memberikan manfaat di tahun-tahun ke depan untuk para petani tembakau, khususnya di Kecamatan Bansari,” ucap Heri.
Baca Juga: SMPN 6 Temanggung Pemenang Liga 1 MGMP Cup Ke-20, Pelatih: Disiplin dan Kerja Keras Jadi Kunci
Penutupan festival Lembutan Bansari juga dimeriahkan oleh penampilan tari tradisional dan live music dengan bintang tamu Roy Jeconiah. Roy dikenal sebagai mantan vokalis band rock Boomerang.
Sebelum festival resmi ditutup, rangkaian acara yang diadakan pada hari ketiga yaitu berupa lomba ngrajang, nganjang, dan ngelinting.
Lomba tersebut diikuti oleh 13 desa yang ada di Kecamatan Bansari. Tidak hanya itu, di akhir perlombaan, dilaksanakan pula ngelinting serentak oleh pengunjung festival dan para petani.
Baca Juga: Hari Kedua Festival Lembutan Bansari Bersama Sujiwo Tejo, Ini Pesan Sang Budayawan
Ketua panitia festival Lembutan Bansari ke-3, Agus Zamroni mengungkapkan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut yakni guna memperkenalkan bahwa tembakau lembutan itu bisa dinikmati di luar Kabupaten Temanggung.
“Untuk peserta lomba linting itu ada sekitar 50 orang dari luar Kabupaten Temanggung dan dilanjutkan ngelinting serentak yang dilakukan oleh pengunjung dan para petani,” ujar Agus.
“Hal ini juga menjadi salah satu kegiatan untuk mengenalkan tembakau lembutan Bansari kepada pengunjung yang hadir dalam kegiatan,” tambahnya.
Baca Juga: Festival Lembutan Bansari di Temanggung Kembali Digelar, 22 Gadis Adu Skill Nganjang 90 Meter
Aspek yang dinilai di dalam lomba ngrajang yaitu kecepatan dan kerapian. Sementara itu, Agus juga menjelaskan tentang jumlah produksi tembakau lembutan.
“Untuk produksi lembutan sendiri, dari petani sekitar 50 kg tiap panen,” katanya.
Festival Lembutan Bansari merupakan bentuk upaya dan dukungan pemerintah Kabupaten Temanggung terhadap petani tembakau. Harapannya, petani dapat lebih sejahtera melalui alternatif merajang tembakau lembutan.
Dengan begitu, petani akan lebih berdaya, memiliki kedaulatan, memiliki harga tawar, dan kesejahteraan pun dapat dicapai. Lewat acara inilah tembakau lembutan semakin diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Kepala DKPP Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Temanggung, khususnya pada warga Bansari.
Ucapan terima kasih ini atas kesetiaan warga yang masih membudidayakan tembakau. Terlebih, tembakau merupakan salah satu ikon Kabupaten Temanggung.
Baca Juga: Siap-Siap! Desa Moncar akan Jadi Desa Wisata Baru di Temanggung, Bakal Berstandar Internasional Lho!
“Untuk itu pemerintah tetap support dengan segala kewenangan yang kami mampu, yang kami bisa,” ujar Joko.
Berakhirnya festival Lembutan Bansari ini diharapkan menjadi pembuka jalan kesejahteraan bagi petani dan tembakau lembutan bisa dikenal lebih luas di luar Kabupaten Temanggung.***
