Patut Diacungi Jempol, Angka Kemiskinan di Temanggung Turun Menjadi 9,33%

29 Desember 2022, 09:30 WIB
Patut Diacungi Jempol, Angka Kemiskinan di Temanggung Turun Menjadi 9,33% /Tangkap layar mediacenter.temanggungkab.go.id/

INFOTEMANGGUNG.COM – Ternyata upaya keras Kabupaten Temanggung dalam penuntasan kemiskinan ekstrem cukup berhasil. Hal ini dinyatakan oleh Bupati Temanggung dalam acara rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) yang dilangsungkan di Temanggung tanggal 28 Desember 2022.

Menurut Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadziq, saat ini terdapat 73.000 keluarga yang tergolong keluarga miskin di Temanggung. Juga 23.000 keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem dengan pengeluaran tidak lebih Rp10.000 per hari.

Kategori miskin ekstrem ini adalah yang hidup sendiri, sebatang kara, tidak punya penghasilan, tidak punya apa-apa, dan mungkin juga tidak punya rumah. Dari 23.000 keluarga itu jumlahnya adalah 105.000 jiwa.

Baca Juga: Bupati Temanggung Minta Program Pembangunan 2023 Harus Jauh Lebih Baik

"Angka kemiskinan di Temanggung pada 2020 adalah 9,96 persen, ketika Covid-19 memuncak angka kemiskinan naik menjadi 10,17 persen. Sekarang, ketika Covid-19 sudah mereda, turun menjadi 9,33 persen," ujar Al Khadziq.

Keberhasilan yang patut diacungi jempol ini dilakukan dengan berbagai upaya. Pemerintah Kabupaten Temanggung memiliki berbagai program yang diimplementasikan untuk mengatasi hal ini.

Khususnya program yang meningkatkan pendapatan mereka, selain juga menyalurkan bantuan sosial.

Menurut Khadziq, Pemerintah Kabupaten Temanggung memberdayakan para penduduk miskin ekstrem dengan mengumpulkan keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di pedesaan lalu membantu mereka membangun usaha.

Sejauh ini, sudah 20 keluarga yang menjadi penerima manfaat PKH. Mereka membentuk kelompok dan membangun usaha bersama.

Baca Juga: Mengenal Sadranan, Tradisi Khas Temanggung Tuk Mengenang Nyi Nondo

Mereka diberikan pelatihan bersama dengan total 250 kelompok usaha penerima manfaat PKH dan memberikan bantuan modal sebesar Rp10 juta per kelompok. Pelatihan ini sudah dilakukan sepanjang tahun 2022.

“Harapannya, masyarakat penerima PKH itu bisa membangun usaha di desa, baik itu warung di desa, kerajinan di desa, atau bikin apa pun, sehingga ada tambahan penghasilan,” kata Khadziq.

Al Khadziq merasa optimis bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Temanggung tahun depan bisa berada di bawah target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yaitu sebesar 9,8 persen.

Baca Juga: Pelajar Berprestasi Temanggung Mendapat Penghargaan dari Bupati, Dapat Piagam sampai Beasiswa

"Memang biasanya posisi Temanggung itu di tengah-tengah, dari 35 kabupaten/kota biasanya di urutan 14 atau 13. Temanggung tidak pernah menjadi kabupaten golongan paling miskin, juga tidak pernah menjadi kabupaten paling kaya," ucap Khadziq.

Semoga harapan yang bagus ini bisa terlaksana sesuai harapan agar angka kemiskinan bisa lebih ditekan lagi dan lebih baik dari pencapaian tahun 2022.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Mediacenter.Temanggungkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler