Network
2. Menggunakan Kata Sandi yang Unik dan Berbeda
Pengguna cenderung untuk memmbuat kata sandi yang sama untuk setiap media sosial dan website. Padahal hal ini tidak baik, lho. Ketika sekali saja data kata sandi diretas, maka bisa dengan mudah meretas ke tempat lain yang berkata sandi sama.
Untuk itu bedakan kata sandi untuk setiap medsos atau website. Jika takut lupa, buat catatan tiap kali membuat kata sandi di tempat yang terpisah.
Baca Juga: Fungsi Media Pembelajaran Menurut Para Ahli, Guru Harus Tahu
3. Menghapus Riwayat Pencarian
Rata-rata, aplikasi menyimpan data penggunanya secara lokal di server aplikasi atau di cloud. Biasanya, hal ini bertujuan agar pengguna bisa dengan mudah menyingkronkan informasi ke perangkat yang lain.
Tetapi, menyimpan informasi pribadi ini bisa beresiko bocor dan disalahgunakan. Untuk itu, ada baiknya secara rutin menghapus riwayat pencarian. Caranya yaitu dengan menghapus riwayat pencarian di Google. Lakukan secara rutin.
4. Tidak Oversharing
Populer memang menyenangkan tapi juga beresiko. Pengguna disarankan untuk tidak oversharing atau berlebihan dalam membagi informasi di media sosial. Membagi kegiatan sehari-hari mungkin menarik tapi juga menyimpan resiko tersendiri apalagi bila terlalu sering.
Pelaku kejahatan bisa menghafal pola penggunaan media sosial seorang pengguna lalu menyalahgunakannya. Hal-hal yang bisa disalahgunakan adalah foto-foto pribadi, data pribadi, lokasi terkini, dan lainnya.
5. Menggunakan Incognito
Untuk mengantisipasi orang melacak jejak pencarian yang dilakukan di internet, maka aktifkan mode incognito ketika berselancar di dunia maya. Cara ini termasuk salah satu cara bagaimana membatasi jejak digital di internet yang efektif.
