Restitusi berasal dari kata Latin "restitutio," yang berarti "mengembalikan" atau "memulihkan." Dalam konteks pendidikan, restitusi mengacu pada tindakan memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh siswa melalui pendekatan yang konstruktif dan mendidik.
Pendekatan ini berfokus pada pemulihan kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh tindakan siswa, baik terhadap individu lain, lingkungan, atau proses belajar mengajar itu sendiri.
Prinsip-Prinsip Dasar Restitusi
Pemulihan Hubungan: Restitusi menekankan pentingnya memperbaiki hubungan yang rusak akibat tindakan siswa. Ini melibatkan pengakuan kesalahan, permintaan maaf, dan tindakan nyata untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.
Tanggung Jawab Pribadi: Siswa didorong untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka belajar untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya.
Pembelajaran dari Kesalahan: Restitusi digunakan sebagai alat untuk mendidik siswa tentang pentingnya nilai-nilai positif seperti kejujuran, empati, dan tanggung jawab. Ini membantu siswa untuk belajar dari kesalahan mereka dan menghindari perilaku serupa di masa depan.
Keterlibatan Aktif: Restitusi melibatkan partisipasi aktif dari siswa dalam proses pemulihan. Siswa tidak hanya diberitahu apa yang harus dilakukan, tetapi juga dilibatkan dalam mencari solusi dan melakukan tindakan pemulihan.
Baca Juga: Jelaskan Syarat Kualitas Arsip yang Baik Sehingga Dapat Menjadi Alat Bukti yang Diandalkan!
Manfaat Restitusi dalam Pendidikan