Fasilitator atau Mediator:
Menggunakan fasilitator atau mediator yang terampil dalam komunikasi lintas budaya untuk memfasilitasi pertemuan dan memastikan bahwa pesan disampaikan dan dipahami dengan benar. Mediator dapat membantu mengklarifikasi pesan dan mengurangi kemungkinan salah paham.
Teknologi Pendukung:
Menggunakan alat komunikasi tambahan seperti penerjemah otomatis atau aplikasi terjemahan waktu nyata untuk membantu menjembatani kesenjangan bahasa. Meski tidak sempurna, alat ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dasar.
Konsentrasi Selama Pertemuan:
Menerapkan aturan selama pertemuan tatap muka, seperti mematikan perangkat elektronik yang tidak relevan dan fokus sepenuhnya pada diskusi. Ini akan meningkatkan kualitas komunikasi dan memastikan bahwa kedua pihak mendengarkan dan memahami satu sama lain.
Kesimpulan: Kasus di PT BASCHA menunjukkan bagaimana perbedaan bahasa dan budaya dapat menjadi hambatan serius dalam komunikasi efektif antara manajer dari latar belakang yang berbeda.
Dengan mengidentifikasi dan mengatasi hambatan ini melalui pelatihan bahasa, pelatihan antarbudaya, penggunaan fasilitator, teknologi pendukung, dan peningkatan fokus selama pertemuan, perusahaan dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antar manajer, sehingga mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Demikianlah jawaban kasus di sebuah PT BASCHA Sebuah perusahaan multinasional yang memiliki manajer pemasaran. Semoga bisa bermanfaat.***
Disclaimer: