Gerakan kepanduan masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1912, cabang pertama dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) didirikan di Batavia (sekarang Jakarta). Pada masa itu, gerakan kepanduan di Indonesia dikenal dengan sebutan "padvinderij."
Pembentukan Gerakan Pramuka di Indonesia
Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Selama masa penjajahan Belanda, berbagai organisasi kepanduan bermunculan di Indonesia, baik yang berafiliasi dengan Belanda maupun yang bersifat nasionalis. Namun, pada masa pendudukan Jepang, kegiatan kepanduan dilarang karena dianggap dapat mengancam kekuasaan militer Jepang.
Era Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, gerakan kepanduan mulai aktif kembali. Pada 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, yang secara resmi menggabungkan berbagai organisasi kepanduan yang ada menjadi satu wadah nasional bernama "Gerakan Pramuka." Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka di Indonesia.
Dasar Pendirian Gerakan Pramuka
Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan
Gerakan Pramuka didirikan berdasarkan prinsip dasar dan metode kepanduan yang dikembangkan oleh Baden-Powell, yang meliputi:
Prinsip Dasar: