Proses Inkuiri Apresiatif Harus Dimulai dengan Filosofi dan Visi yang Berpusat pada Kepentingan Murid

- 19 Juni 2024, 08:39 WIB
Proses Inkuiri Apresiatif Harus Dimulai dengan Filosofi dan Visi yang Berpusat pada Kepentingan Murid
Proses Inkuiri Apresiatif Harus Dimulai dengan Filosofi dan Visi yang Berpusat pada Kepentingan Murid /Pexels.com / Mikhail Nilov/

INFOTEMANGGUNG.COM - Teman-teman, mari kita pelajari dan jawab pertanyaan berikut ini: Proses inkuiri apresiatif harus dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid. dari sana kemudian diturunkan menjadi tujuan-tujuan rinci berupa prakarsa perubahan. Rumusan visi yang tepat adalah

Inkuiri apresiatif adalah pendekatan transformasional yang berfokus pada kekuatan, potensi, dan keberhasilan dalam suatu sistem, alih-alih masalah dan kekurangannya. Dalam konteks pendidikan, pendekatan ini sangat efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif.

Baca Juga: Pernahkah Kita Bayangkan Dunia ini Semua Isinya Sama? Hanya ada Satu Warna dan Hanya Ada Satu Pilihan? Apa

Proses inkuiri apresiatif harus dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid. Dari filosofi dan visi tersebut, tujuan-tujuan rinci dapat diturunkan menjadi prakarsa perubahan yang konkret dan terukur.

Artikel proses inkuiri apresiatif harus dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid dari sana kemudian diturunkan menjadi tujuan-tujuan rinci berupa prakarsa perubahan.

Rumusan visi yang tepat adalah ini akan membahas bagaimana membangun visi yang berpusat pada kepentingan murid dan bagaimana menerjemahkannya ke dalam tujuan dan prakarsa perubahan.

Soal:

Proses inkuiri apresiatif harus dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid. dari sana kemudian diturunkan menjadi tujuan-tujuan rinci berupa prakarsa perubahan. Rumusan visi yang tepat adalah

Jawaban:

Proses Inkuiri Apresiatif dalam Pendidikan: Mengutamakan Kepentingan Murid

Filosofi Pendidikan yang Berpusat pada Kepentingan Murid

Filosofi pendidikan yang berpusat pada kepentingan murid menempatkan murid sebagai inti dari seluruh proses pendidikan. Beberapa prinsip utama dari filosofi ini meliputi:

Individualitas Murid: Mengakui dan menghargai bahwa setiap murid adalah individu unik dengan potensi, minat, dan kebutuhan yang berbeda.

Pembelajaran Berpusat pada Murid: Menyusun kurikulum dan metode pengajaran yang berfokus pada kebutuhan dan gaya belajar murid.

Lingkungan Belajar yang Mendukung: Menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan merangsang rasa ingin tahu.

Pengembangan Holistik: Mengembangkan aspek akademis, sosial, emosional, dan fisik murid secara seimbang.

Baca Juga: Ancaman Berdimensi Politik yang Bersumber dari Dalam Negeri Dalam Bentuk Pola Perjuangan Tidak Bersenjata dan

Rumusan Visi yang Tepat

Visi yang berpusat pada kepentingan murid haruslah inspiratif, jelas, dan mencerminkan komitmen untuk mengutamakan kebutuhan dan potensi murid. Berikut adalah contoh rumusan visi yang tepat:

“Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan inspiratif, di mana setiap murid dipandang sebagai individu unik dengan potensi tak terbatas, dan didorong untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang berkontribusi positif bagi masyarakat.”

Menurunkan Visi Menjadi Tujuan Rinci dan Prakarsa Perubahan
Setelah visi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menurunkan visi tersebut menjadi tujuan-tujuan rinci dan prakarsa perubahan.

Proses ini melibatkan identifikasi area-area kunci yang perlu diperbaiki atau dikembangkan, serta merumuskan langkah-langkah konkret untuk mencapainya.

Tujuan Rinci
Meningkatkan Keterlibatan Murid dalam Proses Belajar

Tujuan: Meningkatkan partisipasi aktif murid dalam kegiatan pembelajaran.
Prakarsa: Mengembangkan metode pembelajaran interaktif, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan pembelajaran berbasis proyek.
Membangun Lingkungan Belajar yang Inklusif

Tujuan: Menciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan inklusif bagi semua murid.
Prakarsa: Melakukan pelatihan untuk guru dan staf mengenai inklusi dan keberagaman, serta meninjau kebijakan sekolah untuk memastikan kesetaraan dan inklusi.

Mengembangkan Kurikulum yang Relevan dan Adaptif

Tujuan: Menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dan adaptif terhadap perubahan.

Prakarsa: Melibatkan murid dalam proses pengembangan kurikulum dan mengintegrasikan teknologi serta keterampilan abad ke-21 dalam kurikulum.
Menguatkan Pengembangan Sosial dan Emosional Murid

Tujuan: Mendukung perkembangan sosial dan emosional murid secara holistik.

Prakarsa: Menyediakan program konseling, pelatihan keterampilan sosial-emosional, dan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung kesejahteraan mental.
Memperkuat Kolaborasi dengan Orang Tua dan Komunitas

Tujuan: Meningkatkan kerjasama antara sekolah, orang tua, dan komunitas untuk mendukung pembelajaran murid.

Prakarsa: Menyelenggarakan pertemuan rutin dengan orang tua, mengembangkan program kemitraan dengan komunitas, dan melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah.

Implementasi Prakarsa Perubahan

Implementasi prakarsa perubahan memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat. Beberapa langkah penting dalam implementasi meliputi:

Komunikasi Efektif

Menyampaikan visi, tujuan, dan prakarsa perubahan kepada seluruh pemangku kepentingan dengan jelas dan terbuka.

Menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk menjangkau semua pihak, termasuk rapat, surat elektronik, media sosial, dan papan pengumuman.
Pelatihan dan Pengembangan Profesional

Menyediakan pelatihan dan dukungan bagi guru dan staf untuk mengimplementasikan prakarsa perubahan.

Mendorong pengembangan profesional berkelanjutan untuk memastikan praktik terbaik diterapkan dalam proses pembelajaran.
Pemantauan dan Evaluasi

Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi untuk menilai kemajuan dan efektivitas prakarsa perubahan.

Menggunakan data dan umpan balik untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan.
Penghargaan dan Pengakuan

Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada individu dan kelompok yang menunjukkan komitmen dan kontribusi dalam mewujudkan visi.
Menciptakan budaya apresiasi yang mendorong semangat dan motivasi.

Kesimpulannya: Proses inkuiri apresiatif yang berpusat pada kepentingan murid adalah pendekatan yang efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif.

Baca Juga: Suatu Konflik Sosial akan Berkembang Menjadi Kekerasan Apabila, ini Penjelasan Lengkapnya

Dimulai dengan filosofi dan visi yang jelas, proses ini melibatkan penurunan visi menjadi tujuan-tujuan rinci dan prakarsa perubahan yang konkret.

Dengan komitmen dan kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan, pendidikan yang berfokus pada kepentingan murid dapat diwujudkan, memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi murid dan masyarakat luas.

Demikian proses inkuiri apresiatif harus dimulai dengan filosofi dan visi yang berpusat pada kepentingan murid. dari sana kemudian diturunkan menjadi tujuan-tujuan rinci berupa prakarsa perubahan. Rumusan visi yang tepat adalah ... Semoga bermanfaat.***

Disclaimer:

Jawaban yang tertera di atas sifatnya tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.

 

 

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah