Aset tersebut harus memberikan manfaat ekonomi di masa depan, meskipun manfaat tersebut tidak selalu pasti.
Contoh Penerapan Penyusutan dan Amortisasi dalam Perhitungan Perpajakan
Contoh Penyusutan Metode Garis Lurus:
Sebuah mesin dibeli dengan biaya Rp 100.000.000 dan memiliki umur ekonomis 5 tahun.
Penyusutan Tahunan = Rp100.000.000 / 5 - Rp.20.000.000
Contoh Amortisasi Metode Garis Lurus:
Hak paten dibeli dengan biaya Rp 50.000.000 dan memiliki masa manfaat 10 tahun.
Amortisasi Tahunan:
Contoh Amortisasi Metode Garis Lurus:
Hak paten dibeli dengan biaya Rp 50.000.000 dan memiliki masa manfaat 10 tahun.
Amortisasi Tahunan: Rp. 50.000.000 / 10 = Rp. 5.000.000
Dengan memahami metode penyusutan dan amortisasi yang diperbolehkan serta syarat-syarat biaya yang dapat diamortisasikan, perusahaan dapat melakukan pengelolaan aset yang lebih baik dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.