Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa nilai tercatat aset tetap mencerminkan nilai yang wajar dan realistis dari aset tersebut. Revaluasi biasanya dilakukan oleh ahli penilai independen atau secara internal oleh manajemen perusahaan.
Implikasi Revaluasi Aset Tetap
Peningkatan Nilai Aset: Jika nilai pasar aset tetap naik, revaluasi akan mengakibatkan peningkatan nilai tercatat aset dalam laporan keuangan perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan ekuitas pemilik dan meningkatkan penilaian perusahaan secara keseluruhan.
Penurunan Nilai Aset: Sebaliknya, jika nilai pasar aset tetap turun, revaluasi akan menghasilkan penurunan nilai tercatat aset dalam laporan keuangan. Ini bisa mengurangi ekuitas pemilik dan mempengaruhi kredibilitas perusahaan di mata investor.
Peningkatan Kredibilitas Laporan Keuangan: Dengan merevaluasi aset tetap secara berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangannya mencerminkan nilai aset yang wajar dan aktual, meningkatkan kepercayaan investor dan pihak terkait lainnya.
Efek Pada Laba Rugi: Revaluasi aset tetap juga dapat mempengaruhi laporan laba rugi perusahaan. Peningkatan nilai aset tetap bisa menghasilkan keuntungan revaluasi yang tercatat dalam laba rugi, sementara penurunan nilai bisa menghasilkan kerugian revaluasi.
Baca Juga: Uraikan Hubungan Antara Masyarakat Digital (Digital Society) Dengan Kemajuan Teknologi
Konsekuensi Perpajakan Revaluasi Aset Tetap
Revaluasi aset tetap juga memiliki konsekuensi perpajakan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Berikut beberapa implikasi perpajakan dari revaluasi aset tetap:
Pajak Penghasilan: Peningkatan nilai aset tetap akibat revaluasi dapat menghasilkan keuntungan revaluasi yang dikenakan pajak penghasilan. Sebaliknya, penurunan nilai aset tetap biasanya tidak menghasilkan kerugian fiskal yang dapat diklaim sebagai pengurang penghasilan.