Nicholas Henry (2004) mengidentifikasi lima paradigma administrasi publik, yang mencerminkan pergeseran fokus dan penekanan dalam disiplin ini:
Paradigma 1: Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)
Pada periode ini, administrasi publik dipandang sebagai entitas terpisah dari politik.
Frank J. Goodnow dan Leonard D. White menegaskan perbedaan antara politik (membuat kebijakan) dan administrasi (melaksanakan kebijakan).
Woodrow Wilson juga berpendapat bahwa administrasi harus dikeluarkan dari politik untuk memastikan kesetiaan terhadap kebijakan.
Paradigma 2: Prinsip-Prinsip Administrasi (1927-1937)
Selama periode ini, fokus bergeser ke prinsip-prinsip ilmiah administrasi.
Para ahli seperti Willoughby, Gulick, dan Urwick memperkenalkan prinsip-prinsip administrasi yang dikenal dengan akronim POSDCoRB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, Budgeting). Penekanan diberikan pada standar dan prinsip administrasi yang dapat diterapkan di berbagai lingkungan.
Paradigma 3: Administrasi Publik sebagai Ilmu Politik (1950-1970)
Kritik terhadap administrasi publik menyebabkan pergeseran kembali ke ilmu politik.