Makna dari ungkapan tersebut ialah di depan memberi teladan, di tengah membimbing (memotivasi, memberi semangat, menciptakan situasi kondusif) dan di belakang mendorong (dukungan moral).
3. Makna dan Implikasi dalam Pendidikan
Filosofi Tut Wuri Handayani mencerminkan pentingnya hubungan yang erat antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai pengetahuan, tetapi juga sebagai teladan dan pembimbing yang memandu siswa menuju kesuksesan akademis dan moral.
Dengan demikian, pendidikan tidak hanya tentang mengisi kepala siswa dengan pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter yang baik dan bermartabat.
4. Logo Tut Wuri Handayani
Logo Tut Wuri Handayani menjadi simbol visual dari filosofi tersebut. Logo ini sering digunakan dalam berbagai konteks pendidikan di Indonesia, baik dalam institusi formal maupun non-formal.
Logo ini biasanya menggambarkan dua tangan yang saling berpegangan, yang melambangkan hubungan yang erat antara guru dan murid.
Di dalam lambang Tut Wuri Handayani ada belencong (menyala) bermotif garuda. Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus digunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan lebih hidup
Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup Pancasila).