2. Tekanan Industri dan keinginan perluasan wilayah:
Dengan pertumbuhan industri yang pesat, Jepang menjadi penuh sesak dengan pabrik dan industri.
Zaibatsu serta beberapa kalangaan militer berkeinginan untuk melakukkan perluasan wilayah supaya bisa mengakses sumber daya yang cukup bagi perkembangan ekonomi dan industri Jepang.
3. Tekanan militer dan nasionalisme:
Sebagian kalangaan militer Jepang memiliki pandangan nasionalis chauvinis dan ingin melakukan ekspansi ke daerah-daerah yang dianggap memberikan sumber daya yang cukup untuk perkembangan ekonomi dan industri Jepang.
4. Situasi Politik dan Ekonomi Dalam Negeri: Pada 1920-an, Jepang mengalami masa Taisho Democracy, di mana demokrasi paarlementer mulai berkembabng.
Namun, situasi eknomi buruk karena produksi pertaniaan menurun, kemiskinan melanda desa-desa dan konflik muncul antara kelompok seperti tuan tanaah dan petani serta pengusaha dan buruh.
5. Isu perjanjian Versailles dan Perjanjian Washington: Isu penting dalam perjanjiaan Versilles adalah usaha memperkecil kekuatan militer setiap negara besar, termasuk Jepang.
Dalam perjaanjian Washington tahun 1922, Jepang merasa tidak puas dengan rasio apal perang yang ditetapkan (10:10:6) antara Inggris, Amerika dan Jepang.