Pengertian Eksoterm dan Endoterm: Teori, dan Contoh, Kimia kelas 11 SMA Semester 2 Kegiatan 5.2

- 25 Januari 2024, 13:18 WIB
Pengertian Eksoterm dan Endoterm: Teori, dan Contoh, Kimia kelas 11 SMA Semester 2 Kegiatan 5.2
Pengertian Eksoterm dan Endoterm: Teori, dan Contoh, Kimia kelas 11 SMA Semester 2 Kegiatan 5.2 /Pexels.com / Pavel Danilyuk/

Perpindahan energi tersebut akan tetap terjadi sampai kayu dan lingkungan mempunyai suhu yang sama. Energi yang dipindahkan ini dikenal juga dengan kalor. Perubahan kalor tersebut nantinya dinyatakan dalam sebuah perubahan entalpi (∆H).

Apabila dilihat dari perubahan entalpi tersebut, reaksi kimia ternyata bisa dibagi ke dalam dua bagian: reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

Sekarang kita membahas reaksi eksoterm.

Agar kamu bisa memahami lebih dalam tentang reaksi eksoterm, penting buat kamu untuk mengetahui termokimia. Singkatnya, termokimia merupakan sebuah ilmu yang membahas perubahan kalor (panas) dari suatu zat yang memperlibatkan proses fisika dan kimia.

Termokimia masuk ke dalam bagian termodinamika yang membahas perubahan energi dalam suatu reaksi kimia dan dimanifestasikan sebagai kalor reaksi. Partikel-partikel yang menyusun zat tersebut terus bergerak secara konsisten sehingga menghasilkan energi kinetik. Dan energi kinetik ini berbanding lurus dengan temperatur absolut.

Dengan kata lain, ketika sebuah objek berada dalam keadaan panas, maka atom dan molekul penyusunnya bergerak dengan cepat sehingga energi kinetik yang dihasilkan juga jadi besar. Energi potensial dari zat tersebut berasal dari gaya tarik menarik dan tolak-menolak yang terjadi antara partikel penyusun zat. Nah bentuk energi yang umum dijumpai merupakan energi kalor.

Sementara kalor sendiri adalah bentuk energi yang bisa ditukarkan antara lingkungan dan sistem. Sementara kalor reaksi merupakan perubahan energi di dalam reaksi kimia yang berbentuk kalor.

Pada umumnya, untuk dapat mendeteksi kalor dalam suatu benda bisa dengan mengukur suhu dari benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor di dalamnya juga besar, sebaliknya jika suhunya rendah maka jumlah kalornya pun sedikit.

Alat yang dapat digunakan untuk mengukurnya namanya kalorimeter. Alat ini memanfaatkan teknik pencampuran dua zat yang ada di dalam sebuah wadah. Kalorimeter biasanya dipakai untuk menentukan kalor dari suatu zat. Ada dua jenis kalorimeter yang bisa kamu gunakan, yaitu kalorimeter tekanan tetap dan kalorimeter volume tetap.

Termokimia sendiri adalah contoh penerapan hukum termodinamika pada peristiwa kimia yang mempelajari kalor dalam reaksi kimia. Termokimia bisa diartikan juga sebagai sebuah ilmu dalam bidang kimia yang mempelajari perubahan atau dinamika dalam reaksi kimia dengan cara mengamati panasnya saja.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: Buku.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah