INFOTEMANGGUNG.COM - Menurut anda, apakah pengembangan pembelajaran UbD memiliki perbedaan pengembangan pembelajaran dengan rancangan pembelajaran yang anda gunakan saat ini? Jelaskan kesamaan atau perbedaannya? adalah pertanyaan yang tidak bisa asal dijawab.
Perlu adanya pemahaman dan pengalaman yang memadai. Untuk itu, marilah simak artikel di bawah ini yang bisa dijadikan sebagai referensi jawaban dari soal tersebut:
Soal
Menurut anda, apakah pengembangan pembelajaran UbD memiliki perbedaan pengembangan pembelajaran dengan rancangan pembelajaran yang anda gunakan saat ini? Jelaskan kesamaan atau perbedaannya?
Jawaban dan Pembahasan
Ada beberapa aspek yang dapat memperjelas persamaan dan perbedaan dalam pengembangan pembelajaran melalui pendekatan UbD.
Sebagai sebuah metode desain pembelajaran, Understanding by Design (UbD) memiliki perbedaan dan persamaan dengan beragam model desain pembelajaran yang ada saat ini.
Namun, perbedaan dan kesamaan ini bervariasi tergantung pada model desain pembelajaran yang dibandingkan.
Namun demikian, beberapa karakteristik umum dapat membantu dalam membandingkan UbD dengan model desain pembelajaran lainnya:
1. Perbedaan Utama
Desain Terbalik (Backward Design)
Perbedaan utama UbD adalah pendekatan desain pembelajaran yang terbalik atau backward design. Pendekatan ini menekankan penentuan tujuan pembelajaran terlebih dahulu sebelum merancang aktivitas pembelajaran.
Artinya, fokus pertama adalah pada apa yang akan dipelajari dan dipahami oleh siswa.
Pemahaman Mendalam yang Ditekankan
UbD sangat menekankan pemahaman mendalam siswa terhadap konsep atau ide inti. Desainnya difokuskan pada pengembangan pemahaman konsep daripada hanya mengajarkan fakta.
Baca Juga: Beranda Pendidikan Bagaimana Sebuah Asesmen Dapat Mengukur Ketercapaian Tujuan Pembelajaran?
Integrasi Antara Penilaian dan Pembelajaran
UbD mengintegrasikan dengan erat antara penilaian dan pembelajaran. Penilaian dan aktivitas pembelajaran dirancang bersama untuk mendukung tujuan pembelajaran.
Fleksibilitas dalam Asesmen
Model UbD memberikan fleksibilitas dalam pemilihan berbagai jenis asesmen, termasuk formatif dan sumatif, yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan pemahaman siswa.
2. Kesamaan atau Fitur Umum
Pentingnya Penetapan Tujuan Pembelajaran
Seperti model desain pembelajaran lainnya, UbD menekankan pentingnya menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur untuk memberikan arah bagi perencanaan pembelajaran.
Fokus pada Keterlibatan Siswa
Baik UbD maupun banyak model desain pembelajaran lainnya menekankan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Aktivitas pembelajaran dirancang untuk memotivasi dan melibatkan siswa secara efektif.
Pertimbangan terhadap Keanekaragaman Siswa
Model desain pembelajaran secara umum memperhitungkan keanekaragaman siswa dan berusaha menciptakan pengalaman pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi semua siswa.
Evaluasi dan Umpan Balik
Baik UbD maupun model desain pembelajaran lainnya mengakui pentingnya evaluasi dan umpan balik untuk membimbing pembelajaran dan pengajaran.
Kesadaran terhadap Konteks Pembelajaran
Model desain pembelajaran, termasuk UbD, mencerminkan kesadaran terhadap konteks pembelajaran yang melibatkan siswa dan situasi nyata untuk meningkatkan relevansi pembelajaran.
Penting untuk dicatat bahwa implementasi model desain pembelajaran, termasuk UbD, dapat sangat bervariasi tergantung pada konteks sekolah, mata pelajaran, dan preferensi guru. Model desain pembelajaran yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik guru atau lembaga pendidikan.
Itulah pembahasan yang merinci perbedaan dan kesamaan dalam pendekatan Understanding by Design (UbD) dengan model desain pembelajaran lainnya.
Dalam menjelaskan aspek kunci UbD seperti desain terbalik, fokus pada pemahaman mendalam, integrasi penilaian dan pembelajaran, serta fleksibilitas dalam asesmen, kita juga melihat kesamaan dengan model lain, termasuk penekanan pada tujuan pembelajaran yang jelas, keterlibatan siswa, pertimbangan terhadap keanekaragaman, evaluasi, dan kesadaran terhadap konteks pembelajaran.
Pentingnya memahami bahwa implementasi model-model ini bervariasi sesuai konteksnya, memberikan keleluasaan kepada guru atau lembaga untuk menyesuaikan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.***