2. Peran Guru sebagai Fasilitator:
Guru harus bertindak sebagai fasilitator pembelajaran. Asesmen harus membangun pemahaman daripada menimbulkan kecemasan akan penilaian.
3. Inklusivitas dalam Asesmen:
Asesmen yang inklusif mempertimbangkan beragam gaya belajar dan kebutuhan siswa, memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa.
4. Pemberdayaan Siswa dalam Asesmen:
Siswa perlu terlibat dalam proses asesmen, termasuk menilai dan merencanakan tujuan pembelajaran mereka sendiri.
5. Asesmen sebagai Alat Pembelajaran:
Asesmen yang baik tidak hanya menilai tetapi juga menjadi alat pembelajaran, memicu minat dan refleksi.
Esai ini menyoroti betapa asesmen pembelajaran berperan penting dalam mengembangkan pendidikan yang efektif.