Sementara menurut Cressey, terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang melakukan praktek korupsi, yaitu tekanan, kesempatan, dam rasionalisasi.
Di artikel ini, kita akan membahas terkait tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi.
Soal
Kemukakan dan diskusikan tentang praktek-praktek budaya yang lazim dilakukan oleh struktur masyarakat Indonesia, yang melanggengkan praktek-praktek korupsi.
Jawaban
1. Nepotisme dan Kolusi
Budaya yang mendorong praktik nepotisme (pemberian keuntungan kepada keluarga) dan kolusi (kerjasama antara individu atau kelompok untuk mendapatkan keuntungan pribadi) dapat memperkuat praktek korupsi.
Jika norma-norma sosial menerima tindakan seperti ini, maka kemungkinan korupsi dapat meningkat.
2. Sistem Patronase
Indonesia memiliki tradisi patronase di mana hubungan personal dan keberpihakan terhadap kelompok tertentu dapat mengatasi prinsip meritokrasi.
Hal ini dapat menciptakan sistem di mana jabatan dan sumber daya dialokasikan berdasarkan hubungan personal dan dukungan politik, bukan kualifikasi atau kemampuan.
3. Birokrasi yang Rentan
Birokrasi yang cenderung kompleks dan rentan terhadap birokrasi yang berlebihan dapat memberikan peluang bagi korupsi.
Proses yang rumit dan panjang dapat menghasilkan biaya tambahan yang membuka peluang bagi praktik-praktik korupsi untuk mempercepat proses.
4. Ketidakpastian Hukum
Sistem hukum yang tidak pasti atau rentan terhadap manipulasi dapat memberikan kesempatan bagi pelaku korupsi untuk menghindari pertanggungjawaban hukum.