Ini berkontribusi pada kerugian finansial yang signifikan dan akhirnya mengarah pada kebangkrutan perusahaan.
Baca Juga: Cari Benang Merah Kaitan antara VOC, Tanam Paksa, dan Usaha Swasta: Simak Jawabannya Disini
2. Penyalahgunaan Kekuasaan
Korupsi juga terkait erat dengan penyalahgunaan kekuasaan. Beberapa petinggi VOC terlibat dalam penyalahgunaan kekuasaan mereka untuk keuntungan pribadi.
Hal ini menciptakan ketidakpuasan di antara karyawan dan masyarakat setempat yang akhirnya dapat memicu perlawanan dan mempengaruhi citra perusahaan.
3. Ketidakstabilan Politik
Praktik korupsi dapat menciptakan ketidakstabilan politik dalam suatu perusahaan, terutama pada masa itu dimana VOC bukan hanya konsi dagang tapi juga bagian dari Belanda di Indonesia.
P
enyalahgunaan kekuasaan dan korupsi dapat menghasilkan persaingan internal dan ketidaksetujuan di antara para pemimpin dan petinggi VOC. Ini mengarah pada gangguan internal yang merusak efektivitas perusahaan.
4. Kehilangan Kepercayaan Publik
Praktik korupsi dapat merusak kepercayaan publik terhadap perusahaan atau pemerintah.
Seiring berjalannya waktu, pengetahuan tentang korupsi dalam VOC menjadi lebih terkenal dan mengakibatkan penurunan dukungan dan dukungan dari pemerintah Belanda dan pemegang saham.
Hilangnya kepercayaan ini berkontribusi secara langsung hinggga pada akhirnya menyebabkan bubarnya suatu perusahaan.