4. Teman (Friend): Guru bisa bertindak sebagai teman yang mendukung siswa. Dalam kasus tersebut, guru berperan lebih seperti teman, karena dia memberi Tono kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dengan memberikan saran dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas selama jam istirahat.
5. Manajer (Manager): Guru sebagai manajer akan memimpin proses pembelajaran dengan ketat dan mengatur segala aspek kelas. Namun, dalam kasus ini, guru tidak bertindak sebagai manajer yang ketat; lebih sebagai seseorang yang memberikan arahan dan pedoman.
Sementara itu, posisi kontrol yang paling relevan dalam studi kasus tersebut adalah A. Pemantau. Guru dalam percakapan tersebut memainkan peran pemantau dengan memantau kemajuan Tono dalam tugasnya dan memastikan pemahaman Tono tentang konsekuensi dari tidak mengerjakan tugas.
Guru bertanya kepada Tono apakah dia tahu tentang tugas dan kemudian memberikan arahan mengenai apa yang harus dilakukan jika tugas tidak segera diselesaikan.
Dalam peran pemantau ini, guru memberikan perhatian dan arahan yang penting untuk membantu siswa, seperti Tono, memahami tugas mereka dan apa yang diharapkan dari mereka.
Guru juga memastikan bahwa Tono memahami konsekuensi dari tindakannya. Dengan cara ini, guru menciptakan kesempatan bagi siswa untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
Meskipun dalam konteks studi kasus ini guru tampak lebih mendukung dan bersahabat dalam perannya sebagai pemantau.
Demikian ulasan soal Tono yang tidak mengerjakan tugas kemudian terjadilah percakapan Tono dan gurunya sebagai berikut yang dapat dijadikan referensi belajar.***