INFOTEMANGGUNG.COM - Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat SMA kelas 10, halaman 68 memperkenalkan konsep Prinsip Kimia Hijau, sebuah pendekatan revolusioner dalam dunia kimia yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif reaksi kimia terhadap manusia dan lingkungan.
Artikel ini akan mengeksplorasi identifikasi proses kimia sehari-hari dalam rumah dan lingkungan sekitar, serta membahas penerapan prinsip kimia hijau dalam berbagai situasi.
Identifikasi Proses Kimia Sehari-hari:
Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai proses kimia terjadi di rumah dan lingkungan sekitar kita.
Reaksi oksidasi logam yang menyebabkan korosi, fermentasi dalam pembuatan tape dari ketan atau singkong, pembakaran bensin dalam mesin kendaraan, dan proses fermentasi makanan seperti pembuatan yogurt adalah beberapa contoh dari proses kimia ini.
Baca Juga: TERBARU TERLENGKAP! Latihan Soal Kelas 2 Tema 1 Subtema 2 Paket A
Penerapan Prinsip Kimia Hijau:
Konsep Prinsip Kimia Hijau mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam setiap proses kimia.
Penggunaan bahan berbahaya, limbah berbahaya, konsumsi energi yang tinggi, dan penggunaan pelarut berbahaya adalah beberapa tantangan yang dapat diatasi dengan menerapkan prinsip ini.
Penggantian bahan berbahaya dengan alternatif yang lebih aman, merancang proses dengan menghasilkan lebih sedikit limbah, dan menggunakan teknologi energi yang lebih efisien adalah langkah-langkah yang relevan dalam prinsip kimia hijau.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut bagaimana prinsip kimia hijau berperan penting dalam mengurangi dampak negatif reaksi kimia dan menghasilkan dunia yang lebih berkelanjutan.
Dengan memahami proses kimia sehari-hari dan menerapkan prinsip kimia hijau, kita dapat menjadi agen perubahan positif untuk lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Soal
Diskusikan dalam kelompok dan persentasikan soal berikut ini:
1. Identifikasi proses kimiawi yang terjadi di dalam dan sekitar rumah
2. Fermentasikan beras ketan atau singkong menjadi tape
3. Pembakaran bensin di dalam mesin
Mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang bertentangan dengan prinsip kimia hijau.
Pembahasan
1. Identifikasi Proses Kimiawi Yang Terjadi di Dalam Dan Sekitar Rumah
a) Oksidasi logam
Proses ini terjadi ketika logam bereaksi dengan oksigen di udara, menyebabkan korosi. Sebagai contoh, besi yang terpapar udara dan kelembaban dapat berkarat.
b) Reaksi pembakaran
Ketika bahan bakar seperti kayu, gas, atau minyak terbakar, reaksi kimia antara bahan bakar dan oksigen menghasilkan panas dan produk sampingan seperti karbon dioksida dan air.
c) Reaksi fermentasi makanan
Proses fermentasi terjadi dalam pembuatan makanan seperti yogurt, kefir, atau acar. Mikroorganisme menguraikan gula menjadi asam laktat atau alkohol, yang mengawetkan atau mengubah rasa makanan.
d) Pelarutan bahan kimia
Ketika bahan kimia seperti garam atau deterjen dilarutkan dalam air, terjadi reaksi kimia di mana ikatan antarmolekul terpecah.
e) Reaksi redoks dalam baterai
Baterai menghasilkan listrik melalui reaksi redoks antara bahan kimia di dalamnya.
2. Fermentasikan Beras Ketan Atau Singkong Menjadi Tape
Baca Juga: TERLENGKAP TERBARU! Latihan Soal Kelas 2 Tema 1 Subtema 2 Paket B
Fermentasi ketan atau singkong menjadi tape adalah proses biokimia yang melibatkan mikroorganisme (biasanya ragi) untuk mengubah karbohidrat yang terdapat dalam ketan atau singkong menjadi alkohol dan gas.
Proses fermentasi ini menghasilkan produk yang disebut tape. Prosesnya adalah sebagai berikut:
a) Pencucian dan perendaman
Ketan atau singkong dicuci bersih dan direndam dalam air untuk memulai proses fermentasi alami.
b) Penggilingan
Setelah direndam, ketan atau singkong dihaluskan atau digiling menjadi bubur.
c) Fermentasi
Bubur ketan atau singkong kemudian dibiarkan dalam wadah tertutup selama beberapa hari.
Selama periode ini, ragi dan mikroorganisme lainnya akan menguraikan karbohidrat dalam bubur menjadi alkohol dan gas, yang mengubah tekstur dan rasa ketan atau singkong.
d) Produk jadi
Setelah proses fermentasi selesai, ketan atau singkong yang sudah difermentasi menjadi tape dapat dikonsumsi.
3. Pembakaran Bensin di Dalam Mesin
Pembakaran bensin dalam mesin adalah reaksi kimia yang kompleks yang terjadi dalam mesin kendaraan.
Reaksi ini melibatkan bahan bakar bensin dan oksigen di udara untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan.
Proses pembakaran bensin dalam mesin berlangsung sebagai berikut:
a) Pencampuran
Bahan bakar bensin dan udara dicampurkan dalam ruang bakar mesin.
b) Kompresi
Campuran bensin dan udara dikompresi oleh piston dalam silinder mesin, yang menyebabkan peningkatan suhu dan tekanan campuran.
c) Pembakaran
Percikan dari busi (spark plug) menyulut campuran bensin dan udara yang telah terkompresi.
Reaksi ini menghasilkan ledakan yang cepat dan melepaskan energi panas yang tinggi.
d) Ekspansi
Ledakan tersebut memperluas gas hasil pembakaran yang mendorong piston, mengubah energi panas menjadi energi mekanis yang digunakan untuk menggerakkan mesin.
e) Buang gas
Gas-gas sisa hasil pembakaran diekskresikan melalui sistem knalpot.
Mengidentifikasi dan Memecahkan Masalah Yang Bertentangan Dengan Prinsip Kimia Hijau.
Prinsip kimia hijau (green chemistry)
Bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari reaksi kimia dan proses industri terhadap manusia dan lingkungan.
Beberapa hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau dan solusinya adalah sebagai berikut:
a) Penggunaan bahan berbahaya
Beberapa produk kimia yang digunakan dalam proses rumah tangga atau industri dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Solusinya adalah menggantikan bahan berbahaya dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan.
b) Limbah berbahaya
Beberapa proses kimia menghasilkan limbah berbahaya yang sulit diuraikan oleh lingkungan.
Solusinya adalah merancang proses yang menghasilkan lebih sedikit limbah atau mengubah limbah tersebut menjadi bahan yang berguna atau tidak berbahaya melalui proses daur ulang atau pemrosesan kembali.
c) Konsumsi energi yang tinggi
Beberapa proses kimia memerlukan energi dalam jumlah besar, yang dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca dan dampak negatif pada lingkungan.
Solusinya adalah mengadopsi teknologi yang lebih efisien secara energi atau menggunakan sumber energi terbarukan.
d) Penggunaan pelarut berbahaya
Pelarut kimia yang berbahaya dapat mencemari air dan udara.
Solusinya adalah menggunakan pelarut yang lebih ramah lingkungan atau mengembangkan proses tanpa pelarut jika memungkinkan.
e) Penggunaan bahan baku yang langka
Beberapa reaksi kimia menggunakan bahan baku yang langka atau sulit didaur ulang.
Solusinya adalah mencari alternatif bahan baku yang lebih melimpah atau mempertimbangkan daur ulang sebagai sumber bahan baku.
Dengan menerapkan prinsip kimia hijau dalam berbagai proses dan reaksi kimia, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan produk yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dalam mengakhiri pembahasan tentang Prinsip Kimia Hijau dan dampaknya dalam proses kimia sehari-hari, kita menyadari pentingnya kesadaran akan lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Proses kimia yang terjadi di sekitar kita dapat memberikan manfaat, tetapi juga membawa risiko bagi lingkungan jika tidak diatur dengan bijaksana.
Prinsip Kimia Hijau memberikan panduan berharga untuk mengurangi dampak negatif, dengan menggantikan bahan berbahaya, merancang proses yang lebih efisien, dan mengutamakan daur ulang.
Dengan langkah-langkah ini, kita dapat mewujudkan dunia yang lebih berkelanjutan, di mana proses kimia berperan sebagai mitra dalam menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
Mari bersama-sama berkomitmen untuk menerapkan prinsip kimia hijau dalam setiap tindakan dan memberikan kontribusi nyata bagi masa depan bumi kita.***
Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:
Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.