Walaupun logika dan rasionalitas penting, tidak boleh diabaikan kekuatan emosional dalam komunikasi persuasif.
Emosi bisa membantu menghubungkan audiens secara pribadi dengan pesan pembicara dan mendorong mereka untuk bertindak.
Pakailah cerita, nilai-nilai, atau contoh yang menggerakkan emosi untuk memperkuat pesan persuasif pembicara.
7. Menggunakan gaya komunikasi yang efektif:
Gaya komunikasi yang efektif bisa diartikan: jelas, tegas, dan lugas yang akan meningkatkan kejelasan dan pemahaman pesan audiens.
Hindarilah pemakaian bahasa yang terlalu teknis atau rumit yang mungkin membuat audiens menjadi bingung. Sederhanakan pesan yang akan disampaikan sehingga mudah dipahami dan mudah diterima oleh audiens.
8. Selalu bersikap sopan dan terbuka:
Komunikasi persuasif sebaiknya didasarkan pada sikap terbuka, penghormatan, dan kesopanan.
Hindarilah sikap defensif atau mengkritik secara langsung.
Dengarkanlah pendapat orang lain dengan hormat, beri ruang untuk mereka menyampaikan pandangan mereka, dan berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.