Adaptasi pesan dan gaya komunikasi pembicara juga perlu disesuaikan dengan audiens yang akan meningkatkan efektivitas persuasi.
4. Membangun keterampilan mendengarkan:
Komunikasi persuasif bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga tentang kemampuan mendengarkan dengan cermat.
Dengarkanlah pandangan dan kekhawatiran audiens dengan empati dan berikan perhatian pada kebutuhan mereka.
Hal ini memungkinkan pembicara untuk merespon secara relevan dan membangun koneksi yang lebih baik dalam komunikasi.
5. Logika dan rasionalitas:
Dalam melakukan komunikasi persuasif, penting untuk memakai argumen yang logis dan rasional.
Bila memungkinkan sajikanlah bukti yang kuat, data yang relevan, dan argumen yang konsisten.
Pakai juga penalaran yang baik untuk mengartikulasikan pesan pembicara dengan cara yang meyakinkan dan dapat mempengaruhi audiens.
6. Menggunakan kekuatan emosional dengan tepat: