Bagaimana Penerapan Teori Bruner Dalam Pembelajaran IPA, Simak Penjelasannya

- 5 Juli 2023, 10:57 WIB
Bagaimana Penerapan Teori Bruner Dalam Pembelajaran IPA, Simak Penjelasannya
Bagaimana Penerapan Teori Bruner Dalam Pembelajaran IPA, Simak Penjelasannya /Unsplash.com / CDC/

INFOTEMANGGUNG.COM - Pada artikel ini akan dibahas, bagaimana penerapan Teori Bruner dalam pembelajaran IPA. Teori pembelajaran Bruner, yang dikembangkan oleh psikolog kognitif Jerome Bruner, menekankan pada peran aktif siswa dalam pembelajaran dan betapa pentingnya membangun pemahaman melalui tindakan.

Teori Bruner didasarkan pada prinsip konstruktivisme, yang berpendapat bahwa siswa secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman mereka. Bruner percaya bahwa siswa lebih efektif belajar saat mereka terlibat secara aktif dalam proses pembangunan pengetahuan.

Bruner mendorong pendekatan "pembelajaran melalui penemuan" di mana siswa diajak untuk menemukan konsep-konsep baru melalui eksplorasi, penalaran, dan pemecahan masalah.

Dalam konteks ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam menemukan konsep-konsep tersebut dengan mengajukan pertanyaan, memberikan sumber daya, dan mendukung pemahaman yang mendalam.

Baca Juga: Apa Perbedaan Radioaktivitas dan Radioaktif? Ini Penjelasan Lengkapnya

Bruner juga menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks dan budaya siswa dalam pembelajaran. Menurutnya, pembelajaran harus relevan dengan kehidupan dan pengalaman siswa agar lebih bermakna dan mudah dipahami oleh mereka.

Teori ini dapat diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa prinsip utama teori pembelajaran Bruner dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA:

1. Pembelajaran melalui Penemuan (Discovery Learning)

Teori Bruner menekankan pentingnya siswa melakukan eksplorasi dan penemuan sendiri untuk membangun pemahaman. Dalam pembelajaran IPA, pendekatan ini dapat diterapkan dengan memberikan siswa kesempatan untuk mengamati fenomena alam, melakukan percobaan, dan mencari jawaban atas pertanyaan ilmiah mereka sendiri.

Dalam konteks ini, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mengeksplorasi konsep-konsep ilmiah.

Halaman:

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: ut.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah