Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Dalam dunia fisika nuklir, istilah "radioaktivitas" dan "radioaktif" sering digunakan untuk menggambarkan sifat dan fenomena yang terkait dengan materi yang memancarkan radiasi. Meskipun terkait erat, kedua konsep ini memiliki perbedaan yang penting.
Radioaktivitas merujuk pada ukuran tingkat pelepasan energi radiasi oleh materi radioaktif. Konsep ini mencerminkan sifat intrinsik materi yang mengalami perubahan spontan di tingkat inti atom untuk mencapai kestabilan.
Selama proses ini, partikel-partikel energi seperti partikel alfa, partikel beta, atau radiasi gamma dilepaskan. Radioaktivitas diukur dalam satuan becquerel (Bq), yang mengindikasikan jumlah peluruhan radioaktif per detik. Sebagai contoh, jika suatu materi memiliki aktivitas 1 Bq, ini berarti ada satu peluruhan radioaktif per detik.
Baca Juga: 100 Soal Pengetahuan Umum Cerdas Cermat SD Beserta Jawaban, Lengkap Pilihan Ganda dan Isian
Di sisi lain, radioaktif adalah sifat atau karakteristik dari materi itu sendiri yang memancarkan radiasi. Materi radioaktif terdiri dari atom-atom yang tidak stabil dan cenderung mengalami perubahan spontan di inti atomnya.
Dalam upaya untuk mencapai kestabilan, inti atom melepaskan partikel-partikel energi yang disebut radiasi. Beberapa contoh materi radioaktif yang dikenal luas adalah uranium, plutonium, dan radium.
Perbedaan mendasar antara kedua konsep ini adalah bahwa radioaktivitas adalah ukuran objektif yang dapat diukur, sementara radioaktifitas adalah sifat inheren yang dimiliki oleh materi tertentu.
Radioaktivitas menggambarkan tingkat pelepasan radiasi, sedangkan radioaktifitas merujuk pada sifat materi yang mampu memancarkan radiasi.
Sejak penemuan radioaktivitas pada akhir abad ke-19 oleh Antoine Henri Becquerel, para ilmuwan telah melakukan penelitian intensif untuk memahami sifat dan perilaku materi radioaktif.
Baca Juga: Kompetitif Tak Selalu Negatif, Ini Dia Manfaat Bersikap Kompetitif dalam Kebaikan
