INFOTEMANGGUNG.COM - Loreng zebra memiliki tampilan yang ikonik karena memiliki pola loreng hitam dan putih pada sekujur tubuhnya. Hal tersebut sangatlah unik jika dibandingkan kerabatnya, yaitu kuda dan keledai.
Meski demikian, bagaimana dan mengapa pola ini terbentuk menjadi teka-teki yang belum terselesaikan oleh para ilmuwan selama berabad-abad.
Pola dan Intensitas loreng pada zebra bervariasi pada tiap spesies maupun lokasi. Perbedaan ini, bersama dengan tantangan yang dihadapi zebra di lingkungannya masing-masing, menjadi petunjuk untuk memecahkan misteri loreng zebra.
Baca Juga: Yuk Simak dan Pelajari 10 Soal-soal BUMN CPNS 2023!
Hingga kini, masih banyak perdebatan mengenai asal usul dan fungsi dari pola loreng ini. Namun, penelitian terbaru berfokus pada tiga kemungkinan, yaitu perlindungan dari gigitan lalat, pengaturan suhu tubuh, dan kamuflase.
Lalat merupakan ancaman umum bagi banyak hewan di Afrika. Beberapa spesies, contohnya lalat tsetse, dapat menularkan penyakit, seperti penyakit tidur dan flu kuda. Bulu zebra yang tipis bukanlah penghalang bagi gigitan lalat. Namun, analisis terhadap isi perut lalat tsetse tidak menunjukan keberadaan darah zebra.
Pada tahun 2014, Tim Caro dan koleganya dari University of St. Andrews melakukan penelitian skala besar. Mereka mengumpulkan data variasi iklim, ukuran dan sebaran populasi zebra, keberadaan predator dan parasit, serta berbagai faktor lain untuk dibandingkan dengan variasi loreng pada zebra. Hasilnya, ditemukan bahwa pola loreng lebih ketara pada lingkungan yang mendukung pertumbuhan lalat.