Musim Penghujan di Indonesia Terjadi Karena Apa? Ternyata Angin Ini Pelakunya

- 13 Mei 2023, 14:52 WIB
Musim Penghujan di Indonesia Terjadi Karena Apa? Ternyata Angin Ini Pelakunya
Musim Penghujan di Indonesia Terjadi Karena Apa? Ternyata Angin Ini Pelakunya /pexels.com/Aleksandar Pasaric/

INFOTEMANGGUNG.COM – Musim penghujan di Indonesia terjadi karena apa? Secara umum, musim penghujan di Indonesia terjadi antara bulan Oktober hingga April. Namun, perlu dicatat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai pulau dengan topografi yang berbeda, sehingga musim penghujan dapat bervariasi di setiap wilayah.

 

Berikut adalah rincian umum mengenai musim penghujan di beberapa wilayah Indonesia:

  • Pulau Sumatera dan Kalimantan: terjadi antara bulan Oktober hingga Maret atau April, dengan puncak curah hujan terjadi pada bulan Desember dan Januari.
  • Pulau Jawa dan Bali: terjadi antara bulan Oktober hingga April. Curah hujan tertinggi biasanya terjadi antara bulan November hingga Februari.
  • Pulau Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara: Musim penghujan di Sulawesi umumnya terjadi antara bulan November hingga April, dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember dan Januari.

Jawaban:

Musim penghujan di Indonesia terjadi karena bertiupnya angin muson barat.

Penjelasan:

Angin muson barat adalah angin yang bertiup dari Samudra Hindia menuju daratan Asia Tenggara, termasuk wilayah Indonesia. Angin ini biasanya terbentuk pada musim penghujan dan membawa kelembapan dan uap air yang kaya, yang kemudian berkontribusi pada curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Hujan yang Disebabkan oleh Terjadinya Pertemuan Massa Udara yang Berbeda Temperaturnya Disebut

Terjadinya angin muson barat karena perbedaan tekanan udara antara Samudra Hindia dan benua Asia, yang menciptakan aliran udara dari daerah yang bertekanan tinggi (Samudra Hindia) ke daerah yang bertekanan rendah (Asia Tenggara).

Musim penghujan di Indonesia terjadi karena adanya perubahan musiman dalam pola angin dari angin muson timur (penyebab kemarau) menjadi angin muson barat. Selain itu ternyata masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi musim penghujan di Indonesia, antara lain:

1. Pergerakan Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ)

ITCZ adalah daerah di sekitar khatulistiwa di mana angin bertemu dan naik ke atmosfer, menyebabkan pembentukan awan dan hujan. Pergerakan ITCZ berpengaruh pada musim penghujan di beberapa wilayah Indonesia.

Baca Juga: Teks Eksplanasi Singkat tentang Hujan Asam, Disusun Sesuai Strukturnya

 

Terutama di bagian tengah dan timur seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua. Pada saat ITCZ bergerak ke utara, wilayah-wilayah ini akan mengalami musim penghujan.

2. Fenomena El Niño dan La Niña

El Niño dan La Niña adalah fenomena siklus alami di Samudra Pasifik yang mempengaruhi pola cuaca global. El Niño terjadi ketika suhu permukaan laut di sekitar khatulistiwa Samudra Pasifik menjadi lebih hangat dari biasanya. Sehingga cenderung menyebabkan musim kemarau yang panjang dan kering.

Baca Juga: Awas Penyakit Leptospirosis Mengancam Masyarakat pada Musim Penghujan! Ini Cara Cegah Penyakitnya

Sementara fenomena La Niña terjadi ketika suhu permukaan laut menjadi lebih dingin dari biasanya. Sehingga cenderung menghasilkan musim penghujan yang lebih basah dari biasanya.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa musim penghujan di Indonesia terjadi karena angin muson barat. Namun juga bisa dipengaruhi oleh kedua penyebab lainnya yang bisa memberikan dampak berbeda pada musim penghujan yang terjadi.***

Disclaimer:
1. INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengijinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.
2. Jawaban ini dimaksudkan untuk dipakai sebagai bantuan belajar, namun bukan jawaban mutlak karena mungkin saja bisa dikembangkan sesuai pemahaman masing-masing.

Editor: Carley Tanya

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah