Segitiga Restitusi Guru Penggerak untuk Penerapan Disiplin Positif

- 12 Maret 2023, 19:59 WIB
Segitiga Restitusi Guru Penggerak untuk Penerapan Disiplin Positif
Segitiga Restitusi Guru Penggerak untuk Penerapan Disiplin Positif /Pexels / artem podrez/

Jadi seperti yang ada pada LMS Guru Penggerak Modul 1.4, segitiga restitusi merupakan proses menciptakan kondisi bagi murid guna memperbaiki kesalahannya sehingga karakter mereka lebih kuat ketika kembali pada kelompoknya. 

Restitusi memberi kesempatan pada murid untuk melakukan disiplin positif, memulihkan diri dari kesalahan sehingga memiliki tujuan jelas dengan  penekanan pada cara mereka menghargai nilai-nilai kebaikan yang diyakini, bukan berperilaku guna menyenangkan orang lain.

Baca Juga: Kunci Jawaban Post Test Topik 8 Modul 4 Hukuman vs Konsekuensi vs Restitusi

Restitusi itu membantu murid untuk jujur pada diri sendiri dan mengevaluasi dampak kesalahan yang dilakukan dengan penawaran bukan paksaan. Amat penting bagi guru menciptakan kondisi yang membuat murid bersedia menyelesaikan masalahnya dan berbuat lebih baik.

Guru bisa memakai kalimat bahwa semua orang pasti pernah berbuat salah bukan menyudutkan dengan memperjelas kesalahannya.

Ada 3 langkah restitusi atau segitiga restitusi, yakni menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan.

Di bagian dasar segitiga adalah langkah pertama restitusi yakni menstabilkan identitas. Bagian ini bertujuan merubah orang yang merasa gagal karena pernah berbuat salah menjadi orang sukses.

Langkah kedua ialah memvalidasi tindakan yang salah setelah terlebih dahulu memahami kebutuhan dasar yang mendasari tindakan murid. Pada teori kontrol semua tindakan pasti mempunyai tujuan, entah baik atau buruk.

Saat guru menolak murid berbuat salah maka mereka akan tetap dalam masalah. Tetapi jika guru  memahami alasan murid berbuat kesalahan sehingga mereka merasa dipahami. 

Menanyakan keyakinan kelas ialah langkah selanjutnya. Saat langkah pertama dan kedua sukses dilakukan maka murid lebih siap dikaitkan dengan nilai-nilai kebajikan yang dia percaya dan berpindah menjadi orang yang dia ingini.

Halaman:

Editor: Mariyani Soetrisno

Sumber: guru.kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x