Tempat pertama Islam diperkenalkan di wilayah Cirebon adalah pelabuhan Muara Jati dan Dukuh Pasambangan. Orang pertama yang mengenalkan Islam adalah Syekh Idofi Syekh Datuk Kahfi yang kemudian menetap dan mendirikan pesantren di Cirebon.
Keberadaan pesantren merupakan awal dari proses Islamisasi yang lebih terkordinir, yang sebelumnya proses penyebaran hanya melalui sanak saudara kemudian menjadi lebih luas.
Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 232, Pilihan Ganda dan Esai Kurikulum Merdeka
Islamisasi yang diusahakan di Cirebon sendiri tidak serta merta diterima oleh masyarakat, karena pada dasarnya Cirebon merupakan bekas daerah kekuasaan Kerajaan Sunda Pajajaran, kerajaan bercorak Hindu-Budha.
Proses Islamisasi di Cirebon sangat berkaitan dengan kehidupan masyarakat dengan kepercayaan-kepercayaan lama bercampur dengan agama-agama yang pernah masuk, hingga sekarang agama Islam masuk pun ciri percampuranbudayanya masih terasa, diantaranya adanya perayaan PanjangJimat dan Rasulan.
Baca Juga: 11 Macam Puasa Sunnah dalam Islam yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW
Tahun 1302 A.J (Anno Jawa)/1389 Masehi, Cirebon disebut "Caruan Larang", yang terdiri atas Caruban pantai/pesisir dan Caruban Girang.
Letaknya yang ada di pesisir membuat Cirebon menjadi kota Pelabuhan yang sejak akhir abad 15 M telah banyak dikunjungi oleh pedagang muslim dan kemudian bermukin dan tinggal di Cirebon.
Meskipun demikian, menurut Tome Pires (seorang pedagang Portugis yang pernah mengadakan pelayaran disepanjang pantai Utara Jawa pada tahun 1531) kerajaan Sunda melarang orang-orang muslim terlalu banyak masuk ke dalam.