Network
Individu yang memiliki stereotipe terhadap kelompok atau golongan lain pada umumnya sukar untuk berubah meskipun apa yang menjadi prasangka tersebut berbeda dengan kenyataan.
Misalnya, banyak orang Tionghoa yang dianggap kaya dan berduit. Padahal dalam kenyataannya banyak juga warga Tionghoa yang hidup sederhana dan jauh dari kemewahan.
Dampak dari Stereotipe
Setelah munculnya stereotipe, maka munculah prasangka yang merupakan sikap negatif yang tidak dapat dibenarkan terhadap anggota kelompok tersebut.
Prasangka dapat berupa perasaan tidak suka, marah, tidak nyaman bahkan kebencian. Setelah munculnya stereotipe dan prasangka tersebut, maka dapat muncul diskriminasi yang merupakan perilaku negatif dan tidak dibenarkan untuk kelompok tersebut.
Baca Juga: Teknologi Berikut Ini yang Terinspirasi Dari Proses Fotosintesis Tumbuhan Adalah?
Pengaruh lebih lanjut dari stereotipe bukan hanya pada perilaku pelakunya saja, namun juga perilaku korban. Misalnya kelompok tersebut akan melakukan dan menampilkan karakteristik sesuai dengan stereotipe tersebut.
Apabila stereotipe tersebut berupa hal positif tentunya akan memberi dampak yang baik, namun jika stereotipe yang ditanamkan adalah hal yang negatif tentunya akan berdampak buruk.
Seperti dijelaskan sebelumnya, stereotipe dapat berupa positif dan negatif. Sebagai contoh dari stereotipe positif yaitu, etnis Minang atau Padang adalah seorang pekerja keras. Namun stereotipe negatifnya adalah keras kepala dan egois.
Adanya stereotipe tersebut, akhirnya ketika berjumpa dengan orang padang munculah prasangka-prasangka sehingga perilaku kita pun menyesuaikan dengan stereotipe tersebut, padahal belum tentu orang Padang sesuai dengan kenyataan.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa stereotipe adalah pandangan masyarakat atau penyematan sifat terhadap satu kelompok atau golongan secara keseluruhan baik berupa sifat positif maupun negatif.***
