Buku Fiksi Isinya Berupa Karangan, Lebih Jelasnya Perhatikan Ciri-Ciri dan Contoh Berikut

- 29 Desember 2022, 16:07 WIB
Buku Fiksi Isinya Berupa Karangan, Lebih Jelasnya Perhatikan Ciri-Ciri dan Contoh Berikut
Buku Fiksi Isinya Berupa Karangan, Lebih Jelasnya Perhatikan Ciri-Ciri dan Contoh Berikut /pexels.com/Caio/

INFOTEMANGGUNG.COM - Buku fiksi isinya berupa sebuah kisah atau karangan atau peristiwa khayalan yang tidak benar-benar terjadi, yang dibuat oleh pengarang.

Buku fiksi isinya berupa karangan yang substansinya tidak nyata. Segala sesuatu yang diceritakan dalam buku fiksi tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan merupakan hasil rekaan atau karangan.

Buku fiksi isinya berupa naskah kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang. Sebuah karya buku fiksi berusaha untuk menghidupkan  atau membangkitkan emosi pembaca.

Baca Juga: Trikon Adalah Gagasan Ki Hajar Dewantara untuk Merdeka Belajar

Buku fiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Buku Fiksi itu Berdasarkan Imajinasi atau Fantasi

Dalam karangan buku fiksi, gambaran kehidupan didasarkan pada imajinasi pengarang. Imajinasi muncul dari proses mental seseorang dan dapat memotivasi semua kekuatan emosional untuk bekerja secara aktif dalam pemikiran dan gagasan kreatif.

Penulisan Buku Fiksi Menggunakan Majas Metafora, Personifikasi, dan Asosiasi

Majas merupakan kata-kata yang dipilih atau yang digunakan dalam penulisan buku fiksi. Majas yang digunakan dalam buku fiksi biasanya berupa Majas Metafora, Personifikasi, dan Asosiasi.

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang untuk menyampaikan pesan secara imajinatif atau kiasan. Hal ini dimaksudkan untuk membangkitkan emosi pembaca.

Selain Majas Metafora, Personifikasi, dan Asosiasi, sebenarnya masih ada banyak jenis majas lainnya. Namun pada umumnya, yang digunakan dalam bercerita di buku fiksi hanya ketiga majas itu.

Bahasa Buku Fiksi itu Konotatif

Kata-Kata yang digunakan dalam penulisan buku fiksi memiliki makna yang tidak nyata atau konotatif. Hal ini menyebabkan pesan yang disampaikan penulis tidak disampaikan secara langsung atau tersamarkan.

Kata konotatif dapat dibedakan menjadi dua makna, yaitu makna positif dan negatif. Makna positif adalah kata kiasan yang memiliki arti positif/baik. Sedangkan makna negatif adalah kata kiasan yang memiliki makna negatif/tidak baik.

Contoh penggunaan kata kiasan bermakna positif, "Didin adalah keturunan darah biru." Istilah darah biru berarti garis keturunan yang mulia.

Contoh penggunaan kata kiasan bermakna negatif, "Marco sudah mengetahui akal bulus Bejo." Kata akal bulus artinya licik atau tipuan.

Baca Juga: Apa Itu Digital Native dan Digital Immigrant, Serta Hubungannya dengan Dunia Pendidikan

Buku fiksi isinya berupa karangan, lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:

Contoh Buku Fiksi

Contoh buku fiksi yaitu novel, merupakan karangan atau buku fiksi yang panjang dan berisi kisah kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya, yang mengedepankan karakter dan kualitas para pelakunya.

Selain konflik atau masalah tertentu, terdapat tokoh utama yang biasanya berisi plus-minus serta klimaks dari awal hingga akhir cerita.

Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Dilan 1990 karya Pidi Baiq merupakan beberapa contoh dari buku fiksi jenis novel.

Baca Juga: Cara Membuat Laporan Kegiatan Membaca Buku Fiksi dan Non Fiksi

Demikianlah pembahasan mengenai buku fiksi isinya berupa karangan, lebih jelasnya perhatikan ciri-ciri dan contoh di atas ya. semoga bermanfaat.***

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x