Penerapan Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif sebagai Bagian dari Proses Pembelajaran di Kelas

- 25 Desember 2022, 18:44 WIB
Penerapan Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif sebagai Bagian dari Proses Pembelajaran di Kelas
Penerapan Asesmen Formatif dan Asesmen Sumatif sebagai Bagian dari Proses Pembelajaran di Kelas /pexels.com/Artem Podrez/

Supaya asesmen bermanfaat bagi murid dan guru, dalam merancang asesmen formatif guru memperhatikan hal berikut ini:

  • Tidak memiliki risiko tinggi (high stake) dirancang untuk tujuan pembelajaran dan tidak dipakai untuk menentukan nilai rapor, keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan-keputusan penting lain.
  • Bisa memakai berbagai teknik dan/atau instrumen untuk menaikkan kualitas proses belajar.
  • Dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran yang baru berlangsung sehingga keduanyamenjadi suatu kesatuan.
  • Dapat menggunakan metode yang sederhana, sehingga umpan balik hasil asesmen tersebut dapat diperoleh dengan cepat.
  • Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran memberi informasi pada guru tentang kesiapan belajar murid. Berdasar asesmen ini, guru  menyesuaikan/memodifikasi rencana pelaksanaan pembelajarannya.

Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif di jenjang pendidikan dasar dan menengah memiliki tujuan menilai pencapaian tujuan pembelajaran atau Capaian Pembelajaran (CP) murid, untuk menentukan kenaikan kelas dan/atau kelulusan murid.

CP murid dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar murid dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pada PAUD, asesmen sumatif dipakai untuk mengetahui capaian perkembangan murid, bukan sebagai hasil evaluasi penentuan kenaikan kelas atau kelulusan.

Asesmen sumatif dilakukan sesudah pembelajaran berakhir, contohnya di akhir satu lingkup materi bisa terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran, di akhir semester, atau di akhir fase. Pada akhir semester, asesmen sumatif sifatnya adalah pilihan.

Baca Juga: Cara Mengolah dan Melaporkan Hasil Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

Asesmen sumatif dilakukan di akhir semester apabila guru masih memerlukan konfirmasi atau informasi tambahan guna mengukur pencapaian hasil belajar murid.

Bila guru merasa data hasil asesmen yang diperoleh selama 1 semester sudah mencukupi, tidak perlu lagi dilakukan asesmen di akhir semester.

Untuk asesmen sumatif, guru memakai teknik dan instrumen beragam, tidak hanya berupa tes, tetapi bisa memakai pengamatan dan performa (praktik, membuat produk, melakukan projek, atau membikin portofolio).

Umpan balik sumatif bisa dipakia untuk mengukur perkembangan murid, memandu guru merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: guru.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x