Diharapkan guru itu nantinya bisa mengimplementasikan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan pelajar serta bisa menggerakan komunitas belajar guru di sekolah dan di luar sekolah. Ia juga berpotensi jadi pemimpin Pendidikan yang bisa mewujudkan well-being.
Mengenai berapa banyak jumlah guru penggerak di tiap sekolah, paling tidak di tiap sekolah ada satu.
Pemerintah memanfaatkan teknologi sudah melaunching Website Guru Penggerak. Semua kegiatan website mulai seleksi fasilitator, seleksi asesor, seleksi peserta dan training dilakukan secara online.
Desain pelatihan guru penggerak ini menggunakan Learning Management System (LSM) sebagai Elearning Guru Penggerak.
Pada LMS itu guru bisa mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, mendistribusikan program melalui internet memakai fitur untuk berkolaborasi secara online.
Pengembangan sistem e-learning pada program Pendidikan Guru Penggerak menjadi satu hal yang harus dilakukan, mengikuti perkembangan teknologi informasi yang bisa mendukung kegiatan ini baik mekanisme ataupun konten.
Pelaksanaan elearning secara online salah satunya bisa memakai aplikasi Zoom. Disana akan disosialisasikan Program PGP, bimbingan, tata cara perekrutannya serta pendaftaran peserta.
Calon guru penggerak akan menjalani pelatihan online, lokakarya, konferensi, dan pendampingan yang berlangsung selama 9 bulan.
Baca Juga: Cara Mengolah dan Melaporkan Hasil Asesmen dalam Kurikulum Merdeka