Cara Mengolah dan Melaporkan Hasil Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

- 12 Desember 2022, 13:36 WIB
Cara Mengolah dan Melaporkan Hasil Asesmen dalam Kurikulum Merdeka
Cara Mengolah dan Melaporkan Hasil Asesmen dalam Kurikulum Merdeka /pexels.com/ Max Fischer/

INFOTEMANGGUNG.COM – Bagaimana pendidik melakukan cara mengolah dan melaporkan hasil asesmen dalam kurikulum merdeka. Mari kita cari tahu jawabannya.

Menindaklanjuti dari kegiatan menilai atau asesmen pendidik atau guru mengola output penilaian yang sudah dilakukan.

Guru mengolah hasil asesmen dengan memperhatikan kaidah-kaidah pengolahan asesmen yang berlaku. Hasil kegiatan mengolah asesmen itu ialah laporan hasil asesmen.

Laporan itu ialah bentuk tanggung jawab guru terhadap murid dan sebagai bahan refleksi. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang menolah asesmen.

A. Mengolah Hasil Asesmen

Mengolah hasil asesmen bisa dilakukan dengan melakukan analisis baik secara kuantitatif dan/ atau kualitatif.

Jadi guru melakukan aalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan atau rubrik. Data kuantitatifnya berupa angka.

Baca Juga: Rapor Pendidikan Kemdikbud 2022, Definisi Lengkap, Keistimewaan dan Kegunaannya

Data-data itu didapatkan dengan membandingkan capaian hasil belajar murid (bisa di akhir suatu fase) dengan kriteria ketercapaian dari tujuan pembelajaran.

Cara mengolah hasil asesmen dalam Kurikulum Merdeka ialah:

1. Mengolah hasil penilaian dalam satu tujuan pembelajaran

Ketika satu atau lebih tujuan pembelajaran sudah diselesaikan, sekolah melaksanakan asesmen sumatif secara periodik.

Hasil asesmen itu kemudian diolah jadi capaian tujuan pembelajaran bagi tiap murid. Data kuantitatif dari murid bisa dideskripsikan secara kualitatif oleh guru.

Hal itu bisa dilakukan karena pada pengimplementasian Kurikulum Merdeka, pendidik diberi wewenang penuh guna mengolah data secara kuantitatif baik rata-rata ataupun proporsional.

Contohnya ialah sebagai berikut.

Seorang guru sudah melaksanakan penilaian bagi salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS untuk fase C.

Baca Juga: Contoh Narasi Raport yang Bisa Dipakai Bapak Ibu Guru untuk Berbagai Kasus Murid di Kelas

Indikator yang dipakai guru:

1) murid bisa menerangkan kegunaan sumber energi,

2) bisa mengamati sesuai prosedur.

Bagi indikator 1, penilaian dilakukan dengan memakai teknik tes tertulis berupa pilihan ganda ataupun esai.

Disamping itu indikator ke-2 memakai teknik unjuk kerja.

Setelah ini, hasil penilaian sumatif murid dipetakan menjadi 4 kualitas, yakni: memerlukan bimbingan, cukup, baik dan sangat baik.

Disamping memakai peta kualitatif, guru juga bisa menentukan angka kuantitatif di tiap kualitas yang disajikan.

Contohnya bagi kriteria memerlukan bimbingan nilainya antara 0-60. Kategori cukup nilainya antara 61-70. Kemudian kriteria baik nilainya berkisar 71-80. Kriteria yang sangat adalah murid yang memperoleh skor antara 81-100.

Guru lantas membuat rubrik tujuan pembelajaran, penilaian bisa disajikan sebagai berikut: pada kualitas cukup, murid dianggap sudah mencapai kompetensi.

Berdasar hasil penilaian tes tulis indikator 1 serta unjuk kerja indikator 2, guru mengolahan hasil asesmen dari tujuan pembelajaran yang disajikan pada suatu tabel.

2. Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran jadi Nilai Akhir

Capaian tujuan pembelajaran peserta merupakan bahan pengolahan yang diolah menjadi nilai akhir. Data yang bentuknya kuantitatif bisa langsung diolah.

Sedangkan data kualitatif, guru memberi penjelasan kompetensi yang telah dikuasai murid.

Baca Juga: Mengidentifikasi Kemampuan Prasyarat yang Perlu Dimiliki Siswa adalah Langkah Pertama dalam Merancang Asesmen

Perlu diingat, guru tidak mencampuradukkan penghitungan hasil asesmen formatif dan sumatif karena fungsi keduanya berbeda.

Asesmen formatif memiliki tujuan memberi umpan balik bagi proses dan bukan jadi penentu ataupun pembagi nilai akhir.

Sebaliknya, ketika mengolah serta menentukan hasil akhir asesmen sumatif guru perlu membagi penilainnya pada beberapa kegiatan.

Pembagian ini memiliki tujuan supaya peserta didik bisa menyelesaikan penilaian sumatifnya secara optimal. Di situasi ini, nilai akhirnya ialah gabungan dari beberapa kegiatan penilaian.

Contoh Proses Pengolahan Tujuan Pembelajaran Menjadi Nilai Akhir

1. Bila pengukuran capaian tujuan pembelajaran dilakukan bagi setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif.

Contoh di semester 1 ada 5 tujuan pembelajaran mapel IPS, tujuan pembelajaran Bahasa Inggris dan 5 tujuan pembelajaran mapel agama.

Diasumsikan guru memakai rentang nilai guna mencapaian tujuan pembelajaran. Rentang bisa sama bagi setiap mapel, atau sebaliknya bisa juga lain. Tergantung kesepakatan para guru di satuan pendidikan.

Penentuan ketuntasan bagi tiap tujuan pembelajaran, bukan hasil akhir mengolah nilai sumatif tiap mata pelajaran.

Ketidaktuntasan ditandai dengan (*) pada tujuan pembelajaran tertentu. Misalnya rentang nilai 0-55 belum tuntas, sedangkan nilai 56-100 telah tuntas.

2. Bila pengukuran pencapaian dikerjakan bagi tiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif.

  • Perlu bimbingan: disini murid masih kesulitan dan bergantung pada bimbingan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, murid belum siap mempelajari pembelajaran berikutnya.
  • Cukup: murid masih kesulitan mencapai tujuan pembelajarannya. Di sini murid memerlukan penguatan tujuan pembelajaran sebelum memasuki pembelajaran selanjutnya.
  • Sangat baik: murid mengikuti pembelajaran berikutnya. Disamping itu, murid juga dilibatkan dan diberi pengayaan ataupun tantangan lebih.

B. Melaporkan Hasil Belajar

Pelaporan hasil penilaian diwujudkan di dalam bentuk laporan kemajuan belajar (raport).

Raport berisi informasi tentang capaian hasil belajar murid, yaitu: perkembangan serta pertumbuhan anak, deskripsi perkembangan capaian pembelajaran dan refleksi orang tua.

Laporan kemajuan belajar menunjukkan capaian murid pada semua mata pelajaran,  ekstrakurikuler, serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun pelajaran.

Demikian cara mengolah dan melaporkan hasil asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang menentukan kriteria kenaikan kelas murid.***

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: blogdope.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah