Melalui Pengembangan Orientasi Mobilitas, Peserta Didik Diharapkan Mampu Untuk? Begini Penjelasannya

- 23 November 2022, 13:43 WIB
Melalui Pengembangan Orientasi Mobilitas, Peserta Didik Diharapkan Mampu Untuk?
Melalui Pengembangan Orientasi Mobilitas, Peserta Didik Diharapkan Mampu Untuk? /pexels.com/Tima Miroschnichenko/

INFOTEMANGGUNG.COM – Melalui pengembangan orientasi mobilitas, peserta didik diharapkan mampu untuk melakukan apa?

Orientasi merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki orang untuk memahami lingkungan sekitarnya. Sedangkan mobilitas adalah kemampuan seseorang untuk bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Kemampuan Fisik Seseorang dalam Melakukan Tugas Sehari-hari Ditentukan Oleh?

Pengembangan orientasi mobilitas ini penting dipelajari oleh anak-anak yang memiliki ketunaan yang membuat mereka mengalami hambatan mobilitas.

Pertanyaan:

Melalui pengembangan orientasi mobilitas, peserta didik diharapkan mampu untuk melakukan apa?

Jawaban dan Penjelasan:

Pengembangan orientasi mobilitas adalah upaya pengembangan kemampuan dan kesiapan agar peserta didik mampu bergerak dan berpindah dari satu posisi ke posisi atau tempat lainnya.

Ketidak mampuan mobilitas ini khususnya terjadi pada para peserta didik yang tuna netra. Khususnya pada lingkungan yang bukan tempatnya tinggal sehari-hari. Karena tidak bisa melihat sekeliling, mobilitasnya juga sangat terbatas.

Baca Juga: Mengidentifikasi Kemampuan Prasyarat yang Perlu Dimiliki Siswa adalah Langkah Pertama dalam Merancang Asesmen

Dengan pengembangan orientasi mobilitas ini, peserta didik diajarkan untuk bisa bergerak atau berpindah dari satu posisi ke posisi lain secara tepat dan aman. Lebih lagi jika bisa melakukannya tanpa bantuan orang lain.

Dalam program ini, anak tunanetra akan diberikan pengetahuan tentang konsep tubuh, gaya berjalan yang benar, dan banyak konsep lainnya.

Khususnya jika berada di lingkungan yang belum dikenalnya. Baik di dalam ruangan maupun di luar. Sehingga bisa mandiri bermobilitas atau bergerak dengan yakin dan aman.

Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan indera-indera lainnya. Dengan begitu anak tunanetra melatih kepekaan indera pendengarannya, penciuman, serta perabaan sebagai cara melakukan orientasi lingkungan sekitarnya dan kemudian bisa bermobilitas.

Selain itu juga mereka akan dibiarkan melakukan kegiatan sendiri sambil diawasi. Agar terbiasa melakukan banyak hal keseharian, khususnya yang menyangkut dirinya sendiri, dengan mantap dan mandiri.

Baca Juga: Apa Makna Dari Kesejahteraan Diri Bagi Peserta Didik, Simak Pembahasannya!

Bahkan juga akan dididik untuk mengembangkan keterampilan hidup (life skills) yang membuat mereka bisa beradaptasi dan berperilaku positif untuk mengatasi tantangan kehidupan keseharian.

Sebagai pendidik, anak-anak tunanetra yang mampu mandiri ini nantinya harus diberikan tugas yang sesuai dengan usia dan kemampuannya. Tujuannya adalah untuk melatih kemandirian tersebut.

Hingga akhirnya bisa diberikan apresiasi atas kemampuan mereka beradaptasi, menyelesaikan tugas, mengatasi tantangan dan hambatan, serta mampu hidup mandiri.

Melalui pengembangan orientasi mobilitas, peserta didik diharapkan mampu mengatasi ketunaannya, mengembangkan kemampuannya, dengan tujuan agar bisa hidup mandiri, bermobilitas sesuai kebutuhannya.***

Disclaimer: Artikel ini bisa digunakan untuk membantu pemahaman namun tidak menjamin kebenaran mutlak. Karena tidak menutup kemungkinan adanya eksplorasi jawaban lainnya.

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: mikirbae.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah