Sedangkan bergerak dalam pertanyaan di atas dapat diartikan sebagai menjalankan aktivitas baik sebagai seorang individu, maupun kaitannya dengan hubungan sosial dengan sesama.
Jika dikaitkan, maka dapat diketahui bahwa manusia merdeka bergerak dengan dasar kekuatannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain, baik dalam ranah lahir maupun batiniah.
Ini sesuai dengan apa yang dimaksud dengan pendidikan yang diartikan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai sebuah tuntunan di mana hasil akhir yang diharapkan adalah seorang anak bisa tumbuh menjadi manusia yang mampu mencapai puncak kebahagiaan dan keselamatan.
Melalui pendidikan seorang anak dituntun untuk menuntut kekuatan kodrat manusianya, sehingga tumbuh menjadi pribadi yang tangkas dan terampil baik dari sisi kognitif, psikologis, maupun sosial.
Sampai kemudian anak mampu tumbuh menjadi manusia dewasa yang benar-benar merdeka, mempunyai kekuatan untuk menentukan arahnya sendiri tanpa terpengaruh orang lain.
Dalam artian memiliki kemampuan untuk menentukan baik buruk, benar salah, atas apa yang akan dilakukannya sehingga bisa benar-benar menjadi tuntunan yang nyata.
Dengan begitu, maka akan tercapai sebuah tatanan kehidupan yang harmonis di mana antar sesama manusia saling menjaga adab dalam berperilaku, bergerak, dan lainnya selayaknya manusia merdeka.
Baca Juga: Bagaimana Menggerakkan Manusia Menuntut Kekuatan Kodrat Manusia? Ini Jawabannya
Jadi, itulah tadi pembahasan yang dapat diberikan terkait pertanyaan bagaimana manusia merdeka bergerak, sesuai pemikiran yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara. Ini sejalan dengan apa yang dimaksudkan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka Belajar.***