Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti Berdasarkan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

- 9 November 2022, 10:37 WIB
mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti
mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti /pexels.com/Thirdman/

Baca Juga: Kunci Jawaban, Bagaimana Kita Bisa Meyakini Adanya Rasul Rasul Allah Jelaskan! Berikut Penjelasannya

Meski demikian intelligible ini dapat berubah jika dipengaruhi oleh keadaan dan lingkungan.

Kedua bagian ini menjadi dasar bagi Ki Hajar Dewantara dalam melakukan pendekatan teori tabularasa.

Pada teori ini beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas kosong yang dapat diisi dan ditulis oleh pendidik dengan pengetahuan dan wawasan yang diinginkan pendidik.

Dalam teori tersebut, Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa keluarga menjadi tempat utama dan yang paling baik dalam melatih karakter murid. Keluarga menjadi tempat anak dalam proses “menyempurna” menjadi “sempurna”.

Agar dapat menjalani hidup di masyarakat, keluarga merupakan tempat awal bagi anak untuk melatih kecerdasan budi pekertinya.

Pendidik diharapkan dapat memberi tuntunan dan teladan sesuai dengan kebutuhan murid sehingga perannya dalam turut membantu murid dalam melatih kecerdasan budi pekerti sangat penting.

Dengan kecerdasan budi pekerti yang dimiliki, murid akan dapat mengolah setiap perilaku yang ditampilkan dengan memikirkan, merasakan serta mempertimbangkannya.

Pendidikan dengan Intelligible dari budi pekerti tidak dapat dipisahkan karena memiliki keterkaitan dengan kecerdasan berpikir.

Murid dapat menumbuhkan kecerdasan berpikir dengan baik apabila pendidik senantiasa menuntun tumbuhnya kecerdasan berpikir murid tersebut.

Halaman:

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: pendidikan.infoasn.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x