Hal itu menjadikan moral generasi muda rusak dan akhirnya mengalami degradasi moral. Adegan tidak senonoh seolah menjadi perilaku yang normal karena sudah biasa disaksikan sehari-hari.
Faktor penyebab kedua adalah dibiarkannya praktik plagiarisme. Tindakan plagiarisme diartikan sebagai upaya menjiplak karya orang lain dan mengeklaim sebagai karyanya sendiri.
Tindakan itu menjadikan moral menurun karena telah membenarkan sebuah kecurangan dan merasa bangga atas hal yang bukan miliknya. Pemikirannya menjadi tumpul karena tidak digunakan untuk berpikir kritis dan kreatif.
Baca Juga: Contoh Teks Eksplanasi Aurora yang Mudah Dipahami dan Lengkap dengan Struktur
Selain itu, perilaku plagiarisme juga menjadikan seseorang terbiasa untuk melakukan sesuatu secara instan dengan ilegal. Padahal, tindakan itu sangat merugikan orang lain, terutama pembuat karya yang sebenarnya.
Degradasi moral juga disebabkan oleh kuatnya arus globalisasi. Sejatinya, globalisasi tidak sepenuhnya membawa pengaruh yang buruk. Akan tetapi, orang sering abai pada pengaruh buruk globalisasi.
Misalnya, mengadopsi budaya asing tanpa menyortirnya terlebih dahulu. Kemudian, munculnya pemikiran bahwa bersikap kasar adalah sebuah trend yang keren.
Hal itu berakibat pada lunturnya kesopanan dan tata krama. Tidak ada lagi sopan santun dalam berbicara atau bertindak.
Oleh sebab itu, haruslah dipahami bahwa degradasi moral ini menjadi tanggung jawab bersama. Jika ada anak yang bersikap tidak baik, maka sepatutnya dinasihati supaya tidak semakin terjerumus pada degradasi moral.
Baca Juga: Contoh Teks Eksplanasi Terjadinya Hujan Badai, Bisa Sering Terjadi di Daerah Lembab dan Berbahaya