Hanya Fokus pada Orientasi Kognitif dalam Pembelajaran Dapat Menyebabkan? Ini Jawaban dan Pembahasannya

- 7 November 2022, 22:18 WIB
Hanya Fokus pada Orientasi Kognitif dalam Pembelajaran Dapat Menyebabkan
Hanya Fokus pada Orientasi Kognitif dalam Pembelajaran Dapat Menyebabkan /Pexels.com/Ksenia Chernaya/

INFOTEMANGGUNG.COM- Hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan apa?

Pertanyaan tersebut muncul dalam Post Test Modul 2 yang membahas mengenai Mendidik dan Mengajar yang dalam hal ini sesuai dengan paradigma baru Kurikulum Merdeka Belajar.

Supaya bisa memberikan jawaban yang tepat terkait ini, maka guru hendaknya memahami dahulu tentang karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar, di mana salah satunya adalah pembelajaran tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja.

Akan tetapi juga menyeluruh pada aspek-aspek kehidupan yang lain, yang diperlukan oleh para peserta didik.

Baca Juga: Bagaimana Anda Melakukan Perencanaan Program Selama Ini untuk Satuan Pendidikan? Ini Jawaban dan Pembahasannya

Mengapa demikian? Memangnya, kalau guru hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan apa?

Di bawah ini disajikan jawaban dan pembahasan rinci mengenainya yang dapat dijadikan sebagai referensi atau pedoman. Khususnya untuk memahami Post Test Modul 2 yang berhubungan dengan Mendidik dan Mengajar, sebagai berikut.

Soal:

Hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan?

Jawaban:

  1. Perkembangan kecakapan emosi dan sosial murid terabaikan.

Pembahasan:

Pada jawaban di atas, disebutkan bahwa hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan perkembangan kecakapan emosi dan sosial murid terabaikan.

Baca Juga: 4 Paradigma Berpikir Coaching dalam Kurikulum Merdeka Belajar, Salah Satunya Harus Fokus pada Pembelajar

Ini sebaiknya dihindari oleh guru lantaran tidak sesuai dengan pedoman dalam pembelajaran dengan paradigma baru atau Kurikulum Merdeka Belajar. Mengapa demikian?

Itu karena pada pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar, pembelajaran tidak hanya menempatkan peserta didik untuk mengembangkan sisi kognitif atau kecerdasan otak saja.

Akan tetapi mengembangkan potensi peserta didik sebagai manusia secara utuh, meliputi aspek kognitif, emosi, sosial dan juga lainnya.

Dasarnya adalah kecerdasan kognitif memang merupakan sesuatu yang penting dan dibutuhkan, namun itu saja tidak cukup. Dalam menjalani kehidupan khususnya bermasyarakat, peserta didik haruslah matang dari sisi emosional dan sosial.

Kecakapan emosional akan membantu peserta didik untuk peka dalam banyak hal. Sedangkan kecakapan sosial penting bagi peserta didik untuk menyadari perannya sebagai makhluk yang memerlukan orang lain.

Apabila peserta didik memiliki kecakapan kognitif, emosional, dan juga sosial bersamaan maka akan tercipta manusia yang utuh seperti kata Ki Hajar Dewantara. Di mana tokoh ini menempatkan pendidikan sebagai sebuah tuntunan.

Dengan adanya ketiga kecakapan kognitif, sosial, dan emosional pada diri peserta didik, maka konsep tuntunan tersebut akan benar-benar terlaksana.

Baca Juga: 3 Prinsip Coaching Guru Penggerak Pada Kurikulum Merdeka Belajar Membedakan dengan Mentoring dan Konseling

Jadi itulah tadi jawaban dan pembahasan tentang soal hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan, yang ada pada Post Test Modul 2. Ini dapat digunakan sebagai referensi dalam memahami tema terkait, yakni Mendidik dan Mengajar.***

Disclaimer: Jawaban dan pembahasan soal hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan, di atas sifatnya terbuka dan bisa dikembangkan sendiri dengan versi lain yang lebih relevan.

Dilarang keras COPY PASTE dengan alasan apapun!

Editor: Rian Dwi Atmoko

Sumber: Guru-id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah