INFOTEMANGGUNG.COM - Asesmen Diagnosis adalah penilaian awal yang dilakukan secara khusus guna mengidentifikasi kompetensi yaitu kekuatan dan kelemahan murid. Apa saja yang ingin diketahui atau dinilai pada asesmen awal ini?
Asesmen Diagnosis adalah penilaian kondisi murid sehingga nantinya pembelajaran bisa dirancang menyesuaikan kompetensi dan kondisi murid.
Baca Juga: Jawaban Soal Project adalah Salah Satu Bentuk Asesmen dengan Teknik
Murid yang perkembangannya atau nilainya paling tertinggal menurut hasil Asesmen Diagnosis, akan diberi pendampingan belajar secara lebih intensif dan afirmatif.
Tujuan Asesmen Diagnostik secara umum ialah mendiagnosa kemampuan dasar murid serta mengetahui kondisi awal murid. Untuk mengetahui hal apa saja yang dinilai kita akan membahas tentang dua macam Asesmen Diagnosis adalah kognitif serta non kognitif.
1. Penilaian Diagnosis Non Kognitif
Penilain diagnosis non kognitif di awal pembelajaran yang dikerjakan untuk menilai hal-hal berikut ini:
- Menilai kesejahteraan psikologi dan sosial emosi murid.
- Menilai kegiatan selama belajar di rumah.
- Menilai kondisi keluarga murid.
- Menilai latar belakang pergaulan siswa.
- Menilai gaya belajar, karakter serta minat siswa.
Tahap penilaian diagnostis non kognitif ialah persiapan, pelaksanaan serta tindak lanjut.
2. Asesmen Diagnosis Kognitif
Penilaian kognitif asesmen Diagnosis adalah penyesuaian tingkat pembelajaran dengan kemampuan murid, bukan hanya mengejar target kurikulum. Penilaian diagnosis kognitif bisa dilakukan dengan rutin yang dinamakan asesmen diagnosis kognitif berkala.
Waktu penilaian bisa diawal pembelajaran, di akhir pembelajaran setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik serta waktu lain.