Network
INFOTEMANGGUNG.COM - Hasil asesmen (penilaian) dipakai guru, murid, tenaga kependidikan serta orang tua untuk refleksi peningkatkan mutu pembelajaran. Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat adalah yang adil, valid, proporsional dan bisa dipercaya.
Sudah pasti contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat adalah sesuatu yang berperan penting dalam penentuan strategi belajar selanjutnya.
Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat adalah dirancang dengan adil guna memantau kemajuan belajar serta mendeteksi kebutuhan remidial.
Baca Juga: Indikator Pencapaian Kompetensi Ditentukan Berdasarkan Tujuan Pembelajaran yang Ditetapkan
Penilaian ini ialah bagian terpadu proses belajar, fasilitasnya penyediaan informasi keseluruhan, sebagai umpan balik bagi guru dan muridnya.
Beberapa contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat adalah :
- Guru di awal pembelajaran merancang pembelajaran itu sesuai dengan kesiapan peserta didik.
- Guru merujuk pada tujuan yang mau dicapai saat merancang asesmen supaya memberi umpan balik supaya murid bisa menentukan langkah perbaikan.
- Guru memberi kalimat dukungan penstimulasi pola pikir bertumbuh sebagai umpan balik.
- Guru melibatkan murid dalam penilaian lewat penilaian antar teman, refleksi diri, dan umpan balik diantara teman.
- Guru memberi kesempatan murid merefleksi kemampuan dan cara meningkatkan kompetensi.
Berikut contoh penerapan agar asesmen efektif mencapai tujuan pembelajaran dengan penentuan teknik dan waktu melaksanakannya:
- Guru berpikir tentang tujuan pembelajaran saat perencanaan asesmen dan menjelaskan tujuan asesmen pada murid di awal pembelajaran.
- Guru memakai teknik penilaian beragam sesuai fungsi dan tujuan penilaian. Hasil formatifnya dipakai sebagai umpan balik, hasil sumatifnya dipakai untuk melaporkan hasil belajar.
Baca Juga: Hasil Observasi Guru Terhadap Murid yang Berisi Aneka Indikator yang Harus Dikuasai Murid Dinamakan
Di bawah ini contoh asesmen yang dirancang adil, valid, proporsional, serta bisa dipercaya dalam penjelasan kemajuan belajar, penentuan keputusan mengenai langkah dan dasar untuk penyusun program pembelajaran:
