INFOTEMANGGUNG.COM - Dalam menjelajahi sejarah Jalur Sutra (Silk Road), ada pertanyaan menarik yang seringkali menantang pengetahuan kita tentang jalur perdagangan kuno ini: 'Berikut yang tidak menunjukkan Jalur Sutra (Silk Road) adalah.....'
Soal ini tak hanya sekadar tantangan, tapi juga mencerminkan betapa pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap sejarah perdagangan ini.
Untuk menjawabnya, diperlukan penggalian yang lebih dalam terkait materi ini. Mari kita telaah penjelasan dan jawaban yang tepat dalam artikel di bawah ini untuk memperluas wawasan kita tentang Jalur Sutra yang legendaris.
Soal
Berikut yang tidak menunjukan Jalur Sutra (Silk Road) adalah .....
A. Komoditas di Jalur Sutra diantaranya sutra, emas, batu, giok (jade), teh dan rempah – rempah.
B. Akibat perdagangan di Jalur Sutra kota – kota di Jalur Sutra menjadi ramai.
C. Terjadi pertukaran kebudyaan.
D. Hanya komoditas pertanian yang dijual di Jalur Sutra.
E. Jalan Sutra rawan akan penyamun atau perampok sehingga kafilah memilih jalur laut untuk melakukan perdagangan dengan Cina.
Jawaban
D. Hanya komoditas pertanian yang dijual di Jalur Sutra.
Pembahasan
Mari kita jabarkan penjelasan terkait pilihan jawaban yang berkaitan dengan Jalur Sutra (Silk Road):
A. Komoditas di Jalur Sutra diantaranya sutra, emas, batu, giok (jade), teh, dan rempah-rempah.
Pernyataan ini sesuai dengan realitas Jalur Sutra.
Jalur Sutra merupakan jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Tiongkok dengan dunia Barat.
Barang-barang yang diperdagangkan melalui jalur ini sangat beragam, mencakup sutra (kain sutra), emas, batu berharga, giok, teh, rempah-rempah, dan berbagai barang mewah serta kebutuhan sehari-hari lainnya.
B. Akibat perdagangan di Jalur Sutra kota-kota di Jalur Sutra menjadi ramai.
Pernyataan ini juga tepat.
Seiring dengan berlangsungnya perdagangan yang aktif di Jalur Sutra, kota-kota yang berada di sepanjang jalur tersebut berkembang menjadi pusat-pusat perdagangan yang ramai.
Kehadiran pedagang, pengrajin, dan pembeli dari berbagai budaya menciptakan kehidupan perkotaan yang sibuk dan dinamis.
Baca Juga: Menentukan Langkah-langkah yang Efektif Agar Kegiatan Pra Pembelajaran Berlangsung Efektif
C. Terjadi pertukaran kebudayaan.
Hal ini juga merupakan salah satu dampak utama dari Jalur Sutra.
Perdagangan tidak hanya membawa barang-barang fisik, tetapi juga membawa pertukaran ide, kepercayaan, kebiasaan, bahasa, agama, dan budaya antarbangsa. Jalur Sutra menjadi pusat bagi interaksi budaya yang mendalam antara Timur dan Barat.
D. Hanya komoditas pertanian yang dijual di Jalur Sutra.
Pernyataan ini tidak benar.
Jalur Sutra tidak hanya memperdagangkan komoditas pertanian. Sebaliknya, jalur perdagangan ini menjadi tempat perdagangan berbagai barang mulai dari barang mewah seperti sutra dan batu berharga hingga rempah-rempah dan barang-barang manufaktur.
E. Jalan Sutra rawan akan penyamun atau perampok sehingga kafilah memilih jalur laut untuk melakukan perdagangan dengan Cina.
Pernyataan ini tidak sepenuhnya akurat.
Meskipun ada risiko keamanan di Jalur Sutra karena potensi penyamun atau perampok, hal ini tidak membuat kafilah sepenuhnya beralih ke jalur laut. Jalur laut menjadi alternatif perdagangan, tetapi Jalur Sutra tetap menjadi jalur perdagangan utama antara Tiongkok dan dunia Barat.
Dengan demikian, dari pilihan yang diberikan, yang tidak menunjukkan Jalur Sutra adalah pernyataan D, yaitu "Hanya komoditas pertanian yang dijual di Jalur Sutra."
Demikianlah pembahasan yang meliputi sejumlah aspek penting mengenai Jalur Sutra.
Semoga perjalanan melalui sejarah perdagangan kuno ini telah memberikan gambaran yang lebih jelas tentang betapa pentingnya peran jalur perdagangan yang legendaris ini dalam menghubungkan berbagai budaya, komoditas, dan ide di seluruh dunia.
Keberagaman barang dagangan dan interaksi antarbudaya yang terjadi di sepanjang jalur ini menjadi cerminan kekayaan dan kompleksitas hubungan antarbangsa pada masa lalu.
Pemahaman mendalam terhadap peran Jalur Sutra dalam sejarah perdagangan tidak hanya mengungkapkan warisan masa lampau, tetapi juga memberikan inspirasi bagi kerjasama lintas negara dan interaksi antarbudaya yang berkelanjutan di masa kini.
Semoga pengetahuan ini dapat terus dijaga dan diperluas untuk memperkaya perspektif kita tentang hubungan global yang telah terbentuk jauh sebelum zaman modern.***