Ibu Wati Adalah Seorang Guru Kelas 2 SMA, Deni Adalah Salah Satu Siswa di Kelasnya yang Sering Sekali Tertidur

7 September 2023, 11:29 WIB
Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan deni. /pexels.com/Max Fischer/

INFOTEMANGGUNG.COM - Cermati pembahasan soal tentang Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni.

Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh ibunya, untuk dijual esok pagi.

Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya.

Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Deni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah yang akan ditulis di dalam artikel di bawah ini.

Pertanyaan mengenai Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni.

Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh ibunya, untuk dijual esok pagi.

Baca Juga: Penguatan untuk Menguasai Karakteristik Peserta Didik dari Aspek Sosial, Kultural Emosional, serta Menampilkan

Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya.

Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Deni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah soal pada post test Modul 2 Guru Penggerak.

Soal itu harus dikerjakan semaksimal mungkin oleh Guru Penggerak agar bisa melewati tes akhir Modul 2 tersebut. Adapun uraian yang disajikan di sini adalah untuk membantu para Guru Penggerak agar bisa mendapatkan jawaban yang tepat.

Namun begitu, uraian yang ditulis pada artikel ini hanyalah sebagai arahan dan bimbingan agar bisa mendapatkan kunci jawaban yang paling tepat. Jadi, bukan sebagai sumber contekan.

Karena itu, perlu bagi Guru Penggerak menambah dan mengeksplorasi jawaban yang paling sesuai dari berbagai sumber hingga akhirnya yakin dengan jawaban yang dipilih.

Inilah uraian soal terkait Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni.

Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh ibunya, untuk dijual esok pagi.

Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya.

Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Deni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah yang bisa dijadikan alat bantu belajar.

Pertanyaan

Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni.

Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh ibunya, untuk dijual esok pagi.

Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya.

Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Deni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah ….

A. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan.

B. Secara berkala melakukan supervisi untuk kedisiplinan Deni selama di kelas hingga ia memperoleh kesempatan beasiswa.

C. Memberikan pendampingan psikologis kepada Deni hingga ia memperoleh sumber dana yang dibutuhkan.

D. Mengajukan proposal bantuan kepada pihak sekolah bagi siswa yang tidak mampu. Menghimpun dukungan moril dan psikologis dari orang tua murid lain untuk bantu Deni.

E. Berdiskusi dengan ibunya Deni agar dapat memperoleh solusi untuk pendidikan Deni serta keadaan ekonomi keluarganya.

Jawaban

A. Mengingatkan Deni akan sumber kekuatan dalam diri, dari sekitarnya maupun yang diyakini dapat ia lakukan untuk bangkit dari kesulitan.

Baca Juga: Salah Satu Tujuan Supervisi Akademik Adalah untuk Mengembangkan Kompetensi Guru agar Dapat Melakukan

Penjelasan

Bu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA yang peduli dengan perkembangan siswanya, termasuk Deni, salah satu siswa di kelasnya. Deni sering tertidur saat Bu Wati mengajar, dan Bu Wati ingin membantu Deni mengatasi masalah ini.

Melalui percakapan dari hati ke hati, Bu Wati mengetahui bahwa Deni memiliki beban tanggung jawab di rumah. Setiap malam, Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan dijual esok pagi. Deni merasa tidak enak dan ingin berhenti sekolah untuk fokus membantu ibunya.

Dalam upaya membantu Deni, Bu Wati mengambil pendekatan yang sangat bijaksana. Dia mencoba membangun daya lenting Deni dengan mengingatkannya tentang sumber kekuatan dalam diri Deni sendiri.

Bu Wati menyoroti kemampuan Deni dalam seni, olahraga, dan pengurusan kegiatan-kegiatan OSIS. Dengan cara ini, Bu Wati memberikan Deni keyakinan bahwa dia punya potensi besar untuk sukses meskipun menghadapi kesulitan.

Pendekatan ini sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional yang mengajarkan pentingnya mengenali dan memahami diri sendiri.

Bu Wati membantu Deni mengenali kekuatan-kekuatan yang mungkin tidak pernah dia sadari sebelumnya. Dengan ini, Deni dapat melihat bahwa dia memiliki alat-alat untuk mengatasi kesulitan dan tetap melanjutkan sekolahnya.

 

Bu Wati tidak hanya menjadi guru yang mengajar pelajaran di kelas, tetapi juga seorang mentor yang membantu siswanya tumbuh dan berkembang secara emosional.

Demikian uraian soal Ibu Wati adalah seorang guru kelas 2 SMA. Deni adalah salah satu siswa di kelasnya yang sering sekali tertidur pada saat ia mengajar. Ia lalu memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Deni.

Dari pembicaraan tersebut, dia mengetahui bahwa setiap malam Deni harus membantu ibunya menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak oleh ibunya, untuk dijual esok pagi.

Baca Juga: Pada Saat Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VIII di SMP Negeri Ceria, Bu Astuti sedang Memimpin

Deni sendiri sebenarnya sudah merasa tidak enak dan ingin berhenti saja dari sekolah untuk bisa fokus membantu ibunya.

Bu Wati pun berusaha untuk membimbing dan menyemangati Deni agar tidak berhenti sekolah. Ia menunjukkan pada Deni bahwa sebenarnya ia sangat baik dalam pelajaran seni dan olahraga, serta sangat terampil dalam mengurus kegiatan-kegiatan OSIS.

Berdasarkan cerita di atas, tindakan yang dapat Bu Wati lakukan untuk membangun daya lenting Deni, sesuai dengan perspektif pembelajaran sosial emosional adalah sebagai rujukan dan sarana belajar.***

Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel di-copy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apa pun.

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Eko Adityo Nugroho

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler