Pada Tahun 2022 "Koperasi ITS Mandala" Mampu Menjual Barangnya Sebesar 20.000 Unit yang Laku Dijual

5 Juli 2023, 16:56 WIB
Pada tahun 2022 "Koperasi ITS Mandala" mampu menjual barangnya sebesar 20.000 unit yang laku dijual dengan harga/unit Rp 24.000,-. Pada tahun 2022 tersebut perusahaan hanya menghasilkan keuntungan sebesar Rp 12.000.000,-. Biaya variabel per unitnya sebesar Rp 12.500, /pexels.com/ELEVATE/

INFOTEMANGGUNG.COM - Pada tahun 2022 "Koperasi ITS Mandala" mampu menjual barangnya sebesar 20.000 unit yang laku dijual dengan harga/unit Rp 24.000,-.

Pada tahun 2022 tersebut perusahaan hanya menghasilkan keuntungan sebesar Rp 12.000.000,-. Biaya variabel per unitnya sebesar Rp 12.500,

Pada tahun 2023 perusahaan akan meningkatkan kinerja-nya, agar bisa meningkatkan laba yang diperolehnya, untuk itu perusahaan akan menambah biaya iklan sebesar Rp 35.000.000 setahun, di samping itu juga akan memberikan tambahan komisi penjualan yang cukup besar yakni sebesar Rp 2.500,- per unit untuk agen dan Rp 1.500,- per unit untuk tenaga penjualan, tetapi harga juga dinaikkan menjadi Rp 25.000,- per unit.

Diminta meghitung:

a. BEP

b. Penjualan Minimal bila laba ditargetkan 1) Rp 100.000.000,- 2) 10% dari penjualan

c. Margin of Safety (M/S) dengan penjualan point b.2)​

Soal

Baca Juga: Suatu Bank dalam Memberikan Layanan Perbankan Kepada Pelanggan akan Mengandalkan Sumber Daya dan Kemampuan

Pada tahun 2022 "Koperasi ITS Mandala" mampu menjual barangnya sebesar 20.000 unit yang laku dijual dengan harga/unit Rp 24.000,-.

Pada tahun 2022 tersebut perusahaan hanya menghasilkan keuntungan sebesar Rp 12.000.000,-. Biaya variabel per unitnya sebesar Rp 12.500,

Pada tahun 2023 perusahaan akan meningkatkan kinerja-nya, agar bisa meningkatkan laba yang diperolehnya, untuk itu perusahaan akan menambah biaya iklan sebesar Rp 35.000.000 setahun, di samping itu juga akan memberikan tambahan komisi penjualan yang cukup besar yakni sebesar Rp 2.500,- per unit untuk agen dan Rp 1.500,- per unit untuk tenaga penjualan, tetapi harga juga dinaikkan menjadi Rp 25.000,- per unit.

Diminta meghitung:

a) BEP

b) Penjualan Minimal bila laba ditargetkan 1) Rp 100.000.000,- 2) 10% dari penjualan

c) Margin of Safety (M/S) dengan penjualan point b.2)​

Pembahasan Jawaban

Baca Juga: Dalam Kaitannya dengan Kasus Bank Century Tahun 2009 Terdapat Beberapa Pelanggaran Kebijakan

Untuk menghitung BEP (Break Even Point), kita perlu mengetahui biaya tetap dan biaya variabel per unit.

Biaya tetap (Fixed Cost) pada tahun 2022 adalah: Keuntungan - (Jumlah unit terjual × Biaya variabel per unit) = Rp 12.000.000 - (20.000 × Rp 12.500) = Rp 12.000.000 - Rp 250.000.000 = -Rp 238.000.000

Karena biaya tetapnya negatif, berarti perusahaan mengalami kerugian pada tahun 2022.

Biaya tetap (Fixed Cost) pada tahun 2023 adalah: Biaya iklan = Rp 35.000.000

Biaya variabel per unit pada tahun 2023 tetap: Rp 12.500

a) BEP (Break Even Point) dapat dihitung dengan rumus

BEP = Biaya Tetap / (Harga per Unit - Biaya Variabel per Unit)

Pada tahun 2023: BEP = Rp 35.000.000 / (Rp 25.000 - Rp 12.500) BEP = Rp 35.000.000 / Rp 12.500 BEP = 2800 unit

Jadi, Break Even Point (BEP) pada tahun 2023 adalah 2800 unit.

b) Penjualan Minimal jika laba ditargetkan

(1) Rp 100.000.000,-

Laba yang ditargetkan dapat diperoleh dengan menghitung total biaya tetap dan laba yang diinginkan, kemudian membaginya dengan keuntungan per unit.

Total Biaya Tetap + Laba yang Diinginkan = (BEP × Biaya Variabel per Unit) + Laba yang Diinginkan

Baca Juga: Masalah SDM di Bank Syariah Masih akan Selalu Menghantui Keberadaan Bank Syariah

Total Biaya Tetap + Laba yang Diinginkan = (2800 × Rp 12.500) + Rp 100.000.000 Total Biaya Tetap + Laba yang Diinginkan = Rp 35.000.000 + Rp 100.000.000 Total Biaya Tetap + Laba yang Diinginkan = Rp 135.000.000

Laba yang diinginkan per unit = Laba yang Diinginkan / Jumlah unit terjual Laba yang diinginkan per unit = Rp 135.000.000 / 20.000 Laba yang diinginkan per unit = Rp 6.750

Jadi, penjualan minimal yang diperlukan untuk mencapai laba Rp 100.000.000 adalah 2800 unit.

(2) 10% dari penjualan

Laba yang diinginkan = 10% × Total Penjualan

Total Penjualan = Jumlah unit terjual × Harga per Unit Total Penjualan = 20.000 × Rp 25.000 Total Penjualan = Rp 500.000.000

Laba yang diinginkan = 10% × Rp 500.000.000 Laba yang diinginkan = Rp 50.000.000

Baca Juga: Manajer Pemasaran Hotel Amalia berpendapat ada hubungan dan pengaruh antara tarif (harga) sewa kamar (Rp ribu)

Jadi, penjualan minimal yang diperlukan untuk mencapai laba 10% dari penjualan adalah 2800 unit.

c) Margin of Safety (M/S) adalah selisih antara penjualan aktual dan penjualan pada titik impas (BEP)

M/S dapat dihitung dengan rumus:

M/S = (Penjualan Aktual - BEP) / Penjualan Aktual

Pada tahun 2023, penjualan aktual adalah 20.000 unit (seperti tahun 2022).

(1) M/S dengan penjualan minimal laba Rp 100.000.000

M/S = (2800 - 20.000) / 2800 M/S = -17200 / 2800 M/S = -6.14

(2) M/S dengan penjualan minimal laba 10% dari penjualan

M/S = (2800 - 20.000) / 2800 M/S = -17200 / 2800 M/S = -6.14

Baca Juga: Cermatilah Kutipan Informasi Berikut! Himpunan Mahasiswa Jurusan PGSD Bermaksud Mengadakan Rapat Koordinasi

Margin of Safety (M/S) negatif menunjukkan bahwa penjualan aktual berada di bawah BEP, yang berarti perusahaan masih mengalami kerugian.***

Dapatkan informasi terbaru terkait dunia pendidikan dengan bergabung di grup telegram kami. Mari bergabung di Grup Telegram dengan cara klik tombol dibawah ini:

Kamu juga bisa request kunci jawaban atau info lainnya dengan topik pendidikan.

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler