Jelaskan Fungsi Asetilkolin Dalam Proses Sinapsis, Kunci Jawaban Soal IPA

28 April 2023, 14:35 WIB
Jelaskan Fungsi Asetilkolin Dalam Proses Sinapsis /

INFOTEMANGGUNG.COM - Penulis memuat artikel tentang jelaskan fungsi asetilkolin dalam proses sinapsis ini agar dapat membantu memahami materi dengan penjelasan yang lebih detail.

Mengetahui tantangan belajar yang harus mengikuti perkembangan zaman menjadikan soal-soal lebih dikembangkan dari sebelumnya sehingga soal-soal yang dibuat lebih rumit untuk meningkatkan skill dan pengetahuan murid.

Namun murid tidak perlu khawatir karena artikel tentang jelaskan fungsi asetilkolin dalam proses sinapsis ini dibuat untuk membantu kesulitan ketika belajar.

Mari  simak jawaban artikel tentang jelaskan fungsi asetilkolin dalam proses sinapsis yang sudah dibuat oleh Penulis yaitu:

Baca Juga: Biomassa Terbesar dalam Piramida Makanan Ditempati oleh? Jawaban Soal IPA Biologi Kelas 7 SMP

Soal

Jelaskan fungsi asetilkolin dalam proses sinapsis

Jawaban

Asetikolin berfungsi sebagai penghambat dalam penyebaran impuls dari neuron ke saraf ganglion.

Kolinterase berfungsi sebagai katalis dalam proses hidrolisis asetilkhlorin menjadi asetat dan khlorin.

Pembahasan

Asetilkolin adalah neurotransmitter yang terlibat dalam transmisi impuls saraf dari neuron pre-sinaptik ke neuron post-sinaptik atau ke organ efektor seperti otot atau kelenjar.

Namun, dalam beberapa kasus, kita ingin menghambat penyebaran impuls saraf di antara neuron dan saraf ganglion. Dalam hal ini, asetilkolin dapat berfungsi sebagai penghambat penyebaran impuls saraf.

Asetilkolin dapat berikatan dengan reseptor nikotinik asetilkolin pada saraf ganglion dan menghambat aliran ion natrium (Na+) dan kalium (K+) melalui kanal ion.

Hal ini mengakibatkan penurunan potensial membran dan penurunan pelepasan neurotransmitter. Akibatnya, impuls saraf tidak dapat menyebar ke saraf post-sinaptik atau ke organ efektor.

Baca Juga: Alkana Yang Tidak Mengandung Lima Atom Karbon Adalah, Kunci Jawaban IPA Kelas 10

Di sisi lain, kolinterase adalah enzim yang memecah molekul asetilkolin menjadi asetat dan khlorin melalui hidrolisis. Proses ini disebut degradasi asetilkolin.

Kolinterase terdapat dalam membran sel neuron pre-sinaptik dan di samping neuron pasca-sinaptik serta sel-sel lain dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Dalam proses transmisi impuls saraf, setelah asetilkolin dilepaskan oleh neuron presinaptik, ia bekerja untuk merangsang reseptor nikotinik pada neuron postsinaptik atau pada organ efektor.

Setelah asetilkolin mencapai targetnya, kolinterase bertindak dengan menguraikan asetilkolin menjadi asetat dan khlorin.

Ini membantu memastikan bahwa impuls saraf hanya terjadi pada waktu yang tepat dan hanya di tempat yang diinginkan. Proses degradasi ini juga memungkinkan saraf untuk lebih cepat memulai impuls saraf yang baru.

Dalam kasus tertentu, kolinterase juga dapat berfungsi sebagai penghambat proses degradasi asetilkolin, sehingga meningkatkan efek neurotransmitter asetilkolin pada reseptor.

Ini dapat digunakan untuk mengobati beberapa gangguan saraf seperti miastenia gravis, dimana produksi dan pelepasan asetilkolin berkurang akibat gangguan sistem imun.

Informasi Tambahan

Asetilkolin adalah salah satu neurotransmitter yang berperan penting dalam proses sinapsis di antara sel saraf. Saat impuls saraf mencapai ujung akhir saraf, vesikel sinapsis yang terdapat di dalamnya akan melepaskan asetilkolin ke celah sinapsis.

Asetilkolin kemudian akan menempel pada reseptor kolinergik yang terdapat di permukaan sel saraf pasca-sinapsis.

Fungsi utama asetilkolin dalam proses sinapsis adalah untuk mentransmisikan sinyal saraf dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya.

Saat asetilkolin terikat pada reseptor kolinergik, ia akan memicu perubahan potensial listrik di dalam sel saraf pasca-sinapsis, yang selanjutnya akan menyebabkan pelepasan neurotransmitter lainnya atau merangsang aktivitas sel saraf pasca-sinapsis.

Selain itu, asetilkolin juga berperan dalam berbagai fungsi kognitif, seperti perhatian, memori, dan belajar.

Kekurangan asetilkolin dapat menyebabkan berbagai gangguan kognitif, seperti penurunan kemampuan belajar dan mengingat, serta gejala-gejala demensia seperti penyakit Alzheimer.

Oleh karena itu, banyak obat-obatan yang digunakan untuk meningkatkan fungsi kognitif berkerja dengan cara meningkatkan kadar asetilkolin di otak.

Memang murid saat belajar harus mencari tahu tentang jelaskan fungsi asetilkolin dalam proses sinapsis namun pembuatan artikel ini hanya sekedar untuk memperlancar proses belajar.***

 

Editor: Kun Daniel Chandra

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler