Sikap Menyerahkan Nasib Sepenuhnya Kepada Allah Swt., Tanpa Melalui Suatu Usaha Disebut

13 Maret 2023, 14:05 WIB
Sikap Menyerahkan Nasib Sepenuhnya Kepada Allah Swt., Tanpa Melalui Suatu Usaha Disebut /pexels.com / George Milton/

INFOTEMANGGUNG.COM – Pertanyaan sikap menyerahkan nasib sepenuhnya kepada Allah Swt., tanpa melalui suatu usaha disebut hanyalah salah satu dari berbagai soal yang diajukan dalam uji kompetensi.

Umumnya dilaksanakan waktu pembahasan sebuah bahan ajar selesai diberikan di kelas.

Guna menjawab pertanyaan sikap menyerahkan nasib sepenuhnya kepada Allah Swt., tanpa melalui suatu usaha disebut sebenarnya bisa diambil dari berbagai sumber, bukan cuma dari buku pelajaran yang digunakan sekarang.

Baca Juga: Seorang Rasul Harus Mempunyai Intelegensi Atau Kecerdasan Yang Tinggi, Maka Mustahil Baginya Bersifat

Asalkan tetap berpegang dengan pedoman yang telah digariskan oleh kurikulum.

Penjelasan yang diberikan untuk sikap menyerahkan nasib sepenuhnya kepada Allah Swt., tanpa melalui suatu usaha disebut ini memang dirangkum dari berbagai sumber.

Tapi semuanya ditujukan agar menjadi informasi pelengkap selain yang ada di buku pelajaran yang dipakai.

Dengan begitu para siswa mempunyai alternatif sumber guna membantu mendalami bahasan yang diajarkan. Serta membantu memperluas wawasan para siswa atas inti bahasan pengajaran tersebut.

Pertanyaan:

Sikap Menyerahkan Nasib Sepenuhnya Kepada Allah Swt., Tanpa Melalui Suatu Usaha Disebut 

Jawaban:

Sikap menyerahkan nasib sepenuhnya kepada Allah SWT tanpa melalui suatu usaha disebut fatalisme. Fatalisme memiliki kebiasaan mudah menyerah.

Penjelasan:

Fatalisme adalah pandangan bahwa segala sesuatu dalam hidup sudah ditentukan oleh kekuatan yang tak terhindarkan, dan bahwa kita tidak memiliki kendali atas nasib kita.

Seorang fatalis percaya bahwa semua kejadian dan keputusan yang dibuat di masa depan telah ditetapkan sebelumnya dan tidak dapat diubah, sehingga mereka merasa bahwa tidak perlu berusaha untuk mengubah atau memperbaiki keadaan.

Pandangan ini sering kali dikaitkan dengan takdir dan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup adalah bagian dari rencana yang sudah ditetapkan.

Meskipun fatalisme dapat memberikan rasa ketenangan dan ketentraman, namun pandangan ini juga dapat berdampak negatif pada individu, karena mereka dapat kehilangan motivasi dan semangat untuk mencapai tujuan hidup, karena merasa bahwa segalanya sudah ditentukan.

Pandangan ini juga dapat mengurangi rasa tanggung jawab seseorang atas tindakan mereka, karena mereka merasa bahwa kejadian di luar kendali mereka.

Pelaksanaan uji kompetensi semacam ini akan selalu dilakukan oleh para guru sesudah pembahasan sebuah materi selesai.

Baca Juga: Cara Mempelajari Iman Kepada Qada Dan Qadar Yaitu Dengan, Kunci Jawaban PAI kelas VI

Tujuannya adalah untuk memantau tingkat penyerapan para peserta didik untuk bahasan tersebut.

Kemudian bakal dipantau apakah bahasan tersebut memang sulit serta membutuhkan cara berbeda dalam menjelaskannya di kelas.

Serta guna menilai apakah harus diadakan pengembangan guna memudahkan para siswa belajar.

Selain itu juga guna menilai tingkat pencapaian para peserta didik terhadap standar yang sudah digariskan dalam kurikulum. Dengan begitu standar itu juga bisa dinilai apakah memerlukan pengembangan atau revisi.

Semoga penjabaran yang diberikan untuk pertanyaan sikap menyerahkan nasib sepenuhnya kepada Allah Swt., tanpa melalui suatu usaha disebut tersebut dapat membantu para peserta didik untuk makin memahami bahan yang diajarkan di kelas.

Juga sebagai sarana berlatih guna mempersiapkan diri untuk menjalani ulangan sekolah nanti.***

Editor: Siti Juniafi Maulidiyah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler