INFOTEMANGGUNG.COM – Asesmen diagnostik kognitif diadakan dengan melakukan tahapan-tahapan tertentu. Tahapan kegiatan asesmen diagnostik kognitif adalah?
Jawaban tentang tahapan kegiatan asesmen diagnostik kognitif akan diulas di dalam artikel ini.
Pada dasarnya, baik itu asesmen diagnostik kognitif maupun non kognitif memiliki tahapan-tahapan yang tidak boleh dilewatkan dalam pelaksanaannya.
Tahapan tersebut dilakukan agar kegiatan asesmen bisa mencapai tujuannya dan dapat terkumpul data-data sebagaimana yang dibutuhkan oleh guru.
Nantinya, data itu akan berguna untuk mengembangkan materi atau pembelajaran yang tepat bagi para murid.
Oleh karena itu, simaklah penjelasan berikut untuk menjawab soal tahapan kegiatan asesmen diagnostik kognitif adalah?
Kegiatan asesmen diagnostik kognitif terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
1. Persiapan
Di dalam tahapan persiapan, guru menyiapkan segala hal yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan asesmen diagnostik kognitif. Untuk memudahkan bapak/ibu guru dalam melakukan persiapan, tahapan ini dirincikan lagi menjadi empat langkah.
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Asesmen
Terdapat catatan umum yang bisa guru pakai untuk merencanakan asesmen diagnostik. Catatannya yaitu, guru harus mampu menjawab pertanyaan kunci.
Pertanyaannya antara lain, asesmen dibuat untuk kelas berapa, topik apa yang hendak dinilai oleh guru, kapan saja asesmen akan diberikan kepada murid, di mana asesmen dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakan asesmen.
b. Mengidentifikasi Materi Asesmen
Langkah persiapan kedua di dalam tahapan kegiatan asesmen diagnostik kognitif adalah mengidentifikasi materi asesmen. Ada dua pertanyaan kunci yang perlu dijawab. Pertanyaan tersebut mencakup kompetensi dan materi.
Guru harus bisa mengidentifikasi kompetensi apa saja yang sekiranya perlu dikuasai oleh murid sebelum mereka belajar materi yang sudah disiapkan untuk kegiatan belajar mengajar di kelas.
c. Menyusun Kisi-kisi
Umumnya, kisi-kisi terdiri atas kolom identitas dan matriks. Kolom identitas mencakup jenis atau jenjang sekolah, program studi, mata pelajaran, tahun ajaran, kurikulum, alokasi waktu, jumlah soal, dan bentuk soal.
Sementara itu, kolom matriks terdiri atas topik atau cakupan materi dari satu atau beberapa KD, IPK, kelas atau semester, level kognitif, indikator soal, nomor soal, serta instrumen yang akan dibuat.
d. Menyusun Soal
Selanjutnya, guru dapat menyusun soal sesuai kebutuhan murid. Kompetensi Dasar (KD) yang hendak diidentifikasi bisa berupa KD pada satu tingkat di bawah tingkat kelas sekarang.
Dapat pula mencakup dua tingkat kelas, yakni di bawah dan di atas tingkat kelas sekarang. Semuanya tergantung kebutuhan peserta didik.
2. Pelaksanaan
Usai seluruh langkah di dalam persiapan sudah dipenuhi, berikutnya guru bisa melaksanakan kegiatan asesmen diagnostik kognitif.
Pada pelaksanaannya, ada dua alternatif yang bisa guru lakukan. Pertama, melaksanakannya secara tatap muka atau langsung. Kedua, melaksanakannya secara daring atau dari rumah.
Apabila melaksanakan secara daring, maka tentunya bapak/ibu guru juga menyiapkan sarananya secara daring, misalnya membuat Google Formulir yang dapat diakses oleh murid.
Namun, dalam pelaksanaan daring perlu kerjasama dengan orang tua supaya orang tua dapat mengawasi serta memberi arahan kepada putra-putri mereka.
3. Tindak Lanjut
Terakhir, tahapan kegiatan asesmen diagnostik kognitif adalah tindak lanjut. Terdapat empat langkah yang harus dilaksanakan. Rinciannya sebagai berikut:
a. Pengolahan Hasil Asesmen
Setelah jawaban dari murid terkumpul, maka dilakukan identifikasi hasil asesmen. Langkah ini dilakukan dengan melihat apakah jawaban yang diberikan sesuai dengan KD yang seharusnya dicapai.
Melalui langkah ini, guru bisa mengerti apakah murid-muridnya telah menguasai Kompetensi Dasar yang seharusnya dicapai di tingkat sebelumnya.
b. Mengelompokkan Peserta Didik
Pengelompokkan ini dilakukan untuk menentukan tindak lanjut yang harus diambil oleh guru. Apakah sebagian besar murid sudah menguasai KD?
Jika sudah, maka hanya sebagian kecil yang masih butuh pengawasan lebih supaya bisa mencapai KD yang ditentukan.
c. Melakukan Asesmen Diagnostik Berulang
Pengulangan ini bertujuan untuk melihat perkembangan murid serta melakukan evaluasi bila ada metode pembelajaran yang kurang sesuai.
Sebab, sangat mungkin murid mengalami perkembangan yang signifikan perihal kemampuan kognitifnya.
d. Ulangi Proses yang Sama
Hampir mirip dengan langkah sebelumnya, yakni dilakukan asesmen berulang supaya murid bisa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Dengan begitu, ia bisa lanjut ke tingkat kelas selanjutnya dan menjalani pembelajaran sesuai yang diinginkan.
Demikian ulasan jawaban dan penjelasan tentang tahapan kegiatan asesmen diagnostik kognitif adalah? Pembahasan ini bisa menjadi referensi bagi guru yang hendak melaksanakan asesmen diagnostik kognitif.***
Disclaimer: INFOTEMANGGUNG.COM tidak mengizinkan artikel dicopy paste atau dilakukan sindikasi dengan alasan apapun.